Page 123 - Microsoft Word - KeruntuhanTeoriEvolusi
P. 123
bentang sayap hingga 3,5 meter. Karakteristik paling penting pada burung albatros adalah gaya terbangnya.
Mereka dapat terbang berjam-jam tanpa mengepakkan sayap sama sekali. Untuk melakukan itu, sambil menjaga
sayapnya tetap terentang, mereka meluncur di udara dengan memanfaatkan angin.
Merentangkan sayap terus-menerus memerlukan banyak energi. Namun albatros dapat melakukannya
berjam-jam karena sistem anatomi khusus mereka. Selama terbang, sayap-sayap albatros terkunci, karenanya
tidak memerlukan tenaga sedikit pun. Sayap-sayap hanya diangkat oleh lapisan-lapisan otot. Ini sangat
membantu burung tersebut sela-ma terbang. Sistem ini juga mengurangi energi yang dikonsumsi burung selama
terbang. Albatros tidak menggunakan energi karena mereka tidak mengepakkan sayap, mereka juga tidak
membuang energi untuk menjaga agar sayapnya tetap terentang. Angin yang dimanfaatkan albatros menjadi
sumber energi tanpa batas untuk terbang berjam-jam. Sebagai contoh, burung albatros dengan berat 10 kg hanya
kehilangan 1% berat tubuhnya ketika melakukan perjalanan sejauh 1.000 km. Sungguh sedikit energi yang
10
terbuang. Model dan gaya terbang burung albatros ini ditiru manusia dalam terbang layang .
Migrasi yang Sulit
Ikan salem Pasifik mempunyai karakteristik luar biasa. Setelah menghabiskan sebagian masa hidupnya di
laut, hewan ini kembali ke sungai untuk bertelur dan berkembang biak.
Ketika mereka memulai perjalanannya di awal musim panas, ikan ini berwarna merah cerah. Namun di
akhir perjalanan warnanya menjadi hitam. Di awal migrasi, mula-mula mereka bergerak mendekati pantai, lalu
berusaha menuju sungai. Mereka berjuang dengan gigih menuju tempat mereka dahulu menetas. Mereka
mencapai tempat bertelur dengan berenang melawan arus sungai ke hulu, melewati air terjun dan tanggul-
tanggul. Pada akhir perjalanan yang berjarak 3.500-4.000 km ini, salem betina telah siap dengan telurnya dan
salem jantan siap dengan spermanya. Di tempat bertelur, salem betina mengeluarkan 3 hingga 5 ribu telur dan
salem jantan membuahinya. Ikan-ikan ini mengalami banyak kerusakan selama periode migrasi dan bertelur.
Salem betina menjadi letih; sirip-sirip ekornya rusak dan kulitnya mulai berubah menjadi hitam, begitu pula
salem jantan. Tidak lama kemudian sungai dipenuhi ikan sa-lem yang mati. Namun, generasi selanjutnya siap
menetas dan melakukan perjalanan yang sama.
Bagaimana ikan salem menyelesaikan perjalanan seperti ini, bagaimana mereka sampai ke laut setelah
menetas, dan bagaimana mereka menemukan jalan, merupakan pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab.
Meskipun banyak dugaan telah dibuat, hingga kini belum ditemukan jawaban pasti. Kekuatan apa yang
membuat ikan salem dapat melakukan perjalanan kembali ke tempat yang tidak diketahuinya dengan jarak ribu-
an kilometer? Jelas ada kekuatan agung yang mengatur dan mengendalikan semua makhluk hidup ini. Dialah
Allah, Pemelihara seluruh alam.