Page 44 - Microsoft Word - KeruntuhanTeoriEvolusi
P. 44
lebih besar. Sedangkan untuk A. boisei, sejumlah peneliti menganggapnya spesies yang berbeda dan sebagian
lagi menggolongkannya dalam sub spesies dari A. robustus.
Semua spesies Australopithecus adalah kera yang sudah punah dan menyerupai kera masa kini. Ukuran
tengkorak mereka sama atau lebih kecil dari simpanse yang hidup di masa sekarang. Terdapat bagian menonjol
pada tangan dan kaki mereka yang digunakan untuk memanjat pohon seperti simpanse zaman sekarang, dan
kaki mereka memiliki kemampuan menggenggam dahan. Mereka bertubuh pendek (maksimum 130 cm) dan
seperti simpanse masa kini, Australopithecus jantan lebih besar dari Australopithecus betina. Sekian banyak
karakteristik seperti detail pada tengkorak, kedekatan kedua mata, gigi geraham yang tajam, struktur rahang,
lengan yang panjang, kaki yang pendek, merupakan bukti bahwa makhluk hidup ini tidak berbeda dengan kera
zaman sekarang.
Evolusionis menyatakan bahwa meskipun Australopithecus memiliki anatomi kera, mereka berjalan
dengan tegak seperti manusia dan bukan seperti kera.
Pernyataan “berjalan tegak” ini ternyata telah dipertahankan selama puluhan tahun oleh sejumlah ahli
paleoantropologi seperti Richard Leakey dan Donald C. Johanson. Namun, banyak ilmuwan telah melakukan
penelitian pada struktur kerangka Australopithecus dan membuktikan ketidakabsahan argumentasi tersebut.
Penelitian menyeluruh pada beragam spesimen Australopithecus oleh dua ahli anatomi kelas dunia dari Inggris
dan Amerika Serikat, Lord Solly Zuckerman dan Prof. Charles Oxnard, menunjukkan bahwa makhluk ini tidak
bipedal dan bergerak seperti kera masa kini. Setelah mempelajari fosil-fosil ini selama 15 tahun dengan segala
perlengkapan yang diberikan pemerintah Inggris, Lord Zuckerman dan timnya yang beranggotakan 5 orang
spesialis sampai pada kesimpulan bahwa Australopithecus hanya spesies kera biasa dan pasti tidak bipedal.
2
Zuckerman sendiri adalah seorang evolusionis. Begitu pula Charles E. Oxnard, evolusionis yang terkenal
dengan penelitiannya pada subjek tersebut, menyamakan struktur kerangka Australopithecus dengan milik
3
orang utan modern. Akhirnya, pada tahun 1994, sebuah tim dari Universitas Liverpool Inggris melakukan riset
menyeluruh untuk mencapai suatu kesimpulan yang pasti. Mereka berkesimpulan bahwa “Australopithecus
4
adalah kuadripedal”.
Singkatnya, Australopithecus tidak memiliki kekerabatan dengan manusia dan mereka hanyalah spesies
kera yang telah punah.
Homo Habilis: Kera yang Dinyatakan sebagai Manusia
Kemiripan struktur kerangka dan tengkorak Australopithecus dengan simpanse, dan penolakan terhadap
pernyataan bahwa makhluk ini berjalan tegak, telah sangat menyulitkan ahli paleoantropologi pro evolusi.
Karena, menurut skema evolusi rekaan mereka, Homo erectus muncul setelah Australopithecus. Karena awalan
kata “homo” berarti “manusia”, maka Homo erectus tergolong kelas manusia berkerangka tegak. Ukuran
tengkoraknya dua kali lebih besar dari Australopithecus. Peralihan lang-sung dari Australopithecus, yakni
seekor kera mirip simpanse, ke Homo erectus yang berkerangka sama dengan manusia modern, adalah mustahil
bahkan menurut teori mereka sendiri. Jadi, diperlukan “mata rantai”, yakni “bentuk transisi”. Dan konsep Homo
habilis muncul untuk memenuhi kebutuhan ini.