Page 46 - Microsoft Word - KeruntuhanTeoriEvolusi
P. 46

Homo Rudolfensis: Susunan Wajah yang Salah


                Homo rudolfensis adalah nama yang diberikan kepada beberapa bagian fosil yang ditemukan pada tahun
          1972. Kelompok  yang diwakili fosil ini juga dinamai Homo rudolfensis karena ditemukan di dekat  Sungai
          Rudolf di Kenya. Mayoritas ahli paleoantropologi menyetujui bahwa fosil-fosil ini tidak berasal dari spesies
          yang berbeda, melainkan termasuk Homo habilis.
                Richard Leakey, penemu fosil tersebut, memperkenalkan tengkorak yang dinamai “KNM-ER 1470” dan
          dinyatakan berusia 2,8 juta tahun itu sebagai penemuan terbesar dalam sejarah antropologi dan berpengaruh
          luas. Menurut Leakey, makhluk berukuran tengkorak kecil seperti Australopithecus namun berwajah manusia
          tersebut adalah mata rantai yang hilang antara Australopithecus dan manusia. Akan tetapi, tidak berapa la-ma
          kemudian diketahui bahwa wajah mirip manusia dari tengkorak KNM-ER 1470 yang sering tampil pada sampul
          depan  majalah-majalah ilmiah adalah  hasil penggabungan fragmen-fragmen tengkorak secara keliru—yang
          mungkin dilakukan dengan sengaja. Prof. Tim Bromage, pengkaji anatomi wajah  manusia, menjelaskan
          kenyataan yang diungkapkannya dengan bantuan simulasi komputer ini pada tahun 1992:
                Ketika KNM-ER 1470 pertama kali direkonstruksi, wajahnya dilekatkan pada tengkorak dalam posisi
          hampir vertikal, sangat menyerupai wajah datar manusia modern. Akan tetapi penelitian baru-baru ini mengenai
          hubungan-hubungan anatomis menunjukkan bahwa pada masa hidupnya wajah itu seharusnya sangat menonjol,
                                                                             7
          memunculkan aspek mirip kera, agak mirip dengan wajah Australopithecus.
                Mengenai kasus ini, seorang ahli paleoantropologi evolusionis, J. E. Cronin, menyatakan:
                ... wajahnya yang dikonstruksi relatif  kokoh, naso-alveolar clivus yang agak datar (mengarah wajah
          cembung Australopithecus), lebar-maksimum tengkorak yang rendah (pada bagian temporal), gigi taring yang
          kuat dan geraham yang besar (seperti yang ditunjukkan oleh sisa akarnya), seluruhnya merupakan sifat-sifat
                                                                                            8
          yang relatif primitif, yang menghubungkan spesimen tersebut dengan kelompok A. africanus.
                C. Loring Brace dari Universitas Michigan berkesimpulan sama setelah ia menganalisis struktur rahang
          dan gigi tengkorak 1470. Menurutnya, ukuran rahang dan bagian yang ditumbuhi gigi geraham menunjukkan
                                                              9
          bahwa ER 1470 memiliki wajah dan gigi Australopithecus.
                Prof. Alan Walker, ahli paleoantropologi  dari  Universitas John Hopkins telah  melakukan banyak
          penelitian pada KNM-ER 1470 seperti halnya Leakey,  dan bersikeras bahwa  makhluk hidup ini seharusnya
          tidak dikelompokkan sebagai “homo” atau spesies manusia seperti Homo habilis atau Homo rudolfensis, tetapi
                                                         10
          harus dimasukkan ke dalam spesies Australopithecus.
                Jadi, pengelompokan seperti Homo habilis atau Homo rudolfensis yang dikatakan sebagai bentuk transisi
          antara Australopithecines  dengan Homo erectus, sepenuhnya hanyalah rekaan. Sebagaimana dikuatkan oleh
          banyak peneliti masa kini, makhluk-makhluk hidup ini adalah anggota Australopithecus. Seluruh ciri anatomis
          memperlihatkan bahwa mereka adalah spesies kera.
                Setelah makhluk-makhluk ini, yang ternyata semuanya spesies kera, kemudian muncul fosil-fosil “homo”
          yang merupakan fosil-fosil manusia.
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51