Page 45 - Microsoft Word - KeruntuhanTeoriEvolusi
P. 45

Pengelompokan Homo habilis diajukan pada tahun 1960-an oleh Keluarga  Leakey, sebuah keluarga
          “pemburu fosil”. Menurut Leakey, spesies baru yang  mereka kelompokkan  sebagai Homo habilis memiliki
          kapasitas tengkorak relatif besar, kemampuan berjalan tegak dan menggunakan peralatan dari batu dan kayu.
          Karena itu, mungkin saja ia adalah nenek moyang manusia.
                Fosil-fosil baru dari spesies yang sama ditemukan pada akhir tahun 1980-an, dan  mengubah total
          pandangan ini. Sejumlah peneliti seperti Ber-nard Wood dan C. Loring Brace, berdasarkan fosil-fosil baru
          tersebut mengatakan bahwa Homo habilis, yang berarti “manusia yang mampu menggunakan alat” seharusnya
          digolongkan sebagai  Australopithecus  habilis yang berarti “kera Afrika Selatan yang  mampu  menggunakan
          alat”, karena Homo habilis memiliki banyak kesamaan ciri dengan kera Australopithecus. Ia memiliki lengan
          yang panjang, kaki yang pendek dan struktur kerangka mirip kera seperti Australopithecus. Jari tangan dan jari
          kakinya cocok untuk memanjat. Struktur tulang rahangnya sangat  mirip dengan rahang kera  masa sekarang.
          Rata-rata kapasitas tengkoraknya  yang 600 cc juga  mengindikasi fakta bahwa Homo  habilis adalah kera.
          Singkatnya,  Homo habilis, yang diklaim sebagai spesies berbeda oleh se-jumlah evolusionis, ternyata
          merupakan spesies kera seperti semua Australopithecus yang lain.
                Penelitian yang dilakukan pada tahun-tahun berikutnya benar-benar menunjukkan bahwa Homo habilis
          tidak berbeda dengan Australopithecus. Fosil tengkorak dan kerangka OH26  yang ditemukan Tim White
          menunjukkan bahwa spesies ini memiliki kapasitas tengkorak kecil,  lengan panjang serta kaki pendek  yang
          memungkinkannya memanjat pohon; tidak berbeda dengan kera modern.
                Analisis terperinci yang dilakukan ahli antropologi Amerika, Holly Smith, pada tahun 1994 menunjukkan
          bahwa Homo habilis bukan “homo”, atau “manusia”, melainkan “kera”.
                Mengenai analisis yang dilakukannya terhadap gigi-gigi Australopithecus, Homo habilis, Homo erectus
          dan Homo neandertalensis, Smith menyatakan:
                Dengan membatasi analisis hanya  pada spesimen-spesimen  yang memenuhi kriteria ini, pola
          perkembangan gigi Australopithecus dan Homo habilis menunjukkan bahwa mereka sekelompok dengan kera
                                                                                   5
          Afrika. Sedangkan Homo erectus dan Neandertal diklasifikasikan dengan manusia.
                Tahun itu juga, tiga spesialis anatomi, Fred Spoor, Bernard Wood  dan Frans Zonneveld, menarik
          kesimpulan serupa melalui metode yang sama sekali berbeda. Metode ini berdasarkan analisis perbandingan
          saluran setengah lingkaran pada telinga bagian dalam  milik manusia dan kera yang  berfungsi menjaga
          keseimbangan. Saluran ini berbeda jauh antara  manusia yang berjalan tegak, dengan kera yang  berjalan
          membungkuk. Saluran telinga bagian dalam pada semua Australopithecus serta spesimen Homo habilis yang
          diteliti oleh Spoor, Wood dan Zonneveld, sama seperti pada kera modern. Saluran telinga bagian dalam pada
                                                       6
          Homo erectus sama dengan pada manusia modern.
                Temuan ini membuahkan dua hasil penting:
                1.Fosil-fosil  yang dikatakan sebagai  Homo habilis sebenarnya tidak termasuk kelas “homo”,  atau
          manusia, tetapi kelas Australopithecus, atau kera.
                2.Baik Homo habilis maupun Australopithecus adalah makhluk hidup yang berjalan membungkuk, dan
          karenanya memiliki kerangka kera. Mereka tidak memiliki hubungan apa pun dengan manusia.
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50