Page 12 - KMA No 183 Tahun 2019 (KI KD )
P. 12
-9.-
proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi
yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
g. Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip
akumulatif, reinforced (saling memperkuat) dan enriched
(memperkaya) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan; dan
h. Mengembangkan kurikulum PAI bukan sekedar sebagai apa yang
harus dipelajari peserta didik, namun pengembangannya
mengarusutamakan kepada bagaimana nilai agama Islam
terinternalisasi dalam diri, menjadi warna dan inspirasi dalam cara
berfikir, bersikap dan bertindak oleh warga madrasah dalam praksis
pendidikan dan kehidupan sehari-hari.
Kurikulum Bahasa Arab dirancang dengan karakteristik sebagai
berikut:
a. Kurikulum Bahasa Arab dikembangkan untuk meningkatkan
keterampilan berbahasa (al-Maharah al-Lughawiyah) bagi peserta
didik untuk berbagai situasi baik di lingkungan madrasah maupun
lingkungan masyarakat;
b. Bahasa Arab tidak saja diajarkan untuk bahasa itu sendiri akan
tetapi juga sebagai media pengembangan berfikir dan kepribadian;
c. Bahasa Arab disajikan tidak berfokus pada tata bahasa (qawaid/
nahwu-sharaf) secara teoritik akan tetapi penyanjian tata bahasa
yang fungsional atau aplikatif; dan
d. Implemantasi kurikulum Bahasa Arab tidak hanya mengandalkan
interaksi guru-siswa di kelas, akan tetapi juga di luar kelas atau di
lingkungan madrasah (bi'ah lughawiyah).
6. Tujuan Pengembangan Kurikulum PAI dan Bahasa Arab
a. Pendidikan Agama Islam
Pengembangan kurikulum PAI bertujuan untuk mempersiapkan
manusia Indonesia agar memiliki pola pikir dan sikap keagamaan
yang moderat, inklusif, berbudaya, religius serta memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
bertakwa, berakhlak mulia, produktif, kreatif, inovatif, dan
kolaboratif serta mampu menjadi bagian dari solusi terhadap
berbagai persoalan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara dan peradaban dunia.
b. Bahasa Arab
Pengembangan kurikulum Bahasa Arab bertujuan mempersiapkan
peserta didik yang memiliki kemampuan menggunakan Bahasa Arab
sebagai alat komunikasi global dan alat untuk mendalami agama
dari sumber otentik yang pada umumnya menggunakan Bahasa
Arab dan melalui proses rantai keilmuan (isnad) yang terus
bersambung hingga sumber asalnya yaitu al-Qur'an dan Hadits.

