Page 53 - KMA No 183 Tahun 2019 (KI KD )
P. 53
-50-
kehidupan lainnya secara bertanggung jawab, toleran, dan moderat
dalam kerangka berbangsa dan bernegara Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Oleh karena itu, pembelajaran PAI mengarusutamakan pada
pembentukan sikap dan perilaku beragama melalui kontekstualisasi
ajaran agama, pembiasaan, pembudayaan, dan keteladanan semua
warga madrasah. Iklim akademis-religius perlu diciptakan sedemikian
rupa sehingga budaya madrasah menjadi wahana bagi persemaian
faham keagamaan yang moderat, internalisasi akhlak mulia, budaya anti
korupsi dan model kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara yang
baik bagi masyarakat. Hubungan guru dengan peserta didik dalam
proses pembelajaran dibangun dengan ikatan kasih sayang dan sating
membantu bekerja sama untuk menggapai ridlo Allah Swt.
2. Pembelajaran Bahasa Arab
Pembelajaran Bahasa Arab di madrasah diorientasikan untuk
memberikan empat kemahiran berbahasa bagi peserta didik (al-Maharat
al-Lughawiyyah). Empat kemahiran dimaksud adalah kemahiran
mendengar (maharah al-Istimar), kemahiran berbicara (maharah al-Kalam),
kemahiran membaca (maharah al-Qira'ah), dan kemahiran menulis
(maharah al-Kita bah). Keterampilan berbahasa tersebut harus dijalankan
berdasarkan kaidah-kaidah bahasa yang baik dan benar. Kemahiran
berbahasa tersebut ditampilkan oleh peserta didik dalam bentuk
kemampuan berbahasa yang bersifat aktif reseptif dan aktif produktif.
Bahasa Arab hendaknya dilihat dari sudut pandang fungsionalitasnya,
yaitu sebagai alat komunikasi. Pembelajaran Bahasa Arab juga harus
memerhatikan prinsip-prinsip berbahasa pada satu sisi dan prinsip
pengajaran bahasa pada sisi lain. Sebagaimana menurut pandangan
madzhab komunikatif, maka bahasa harus dilihat dalam enam
. ;k";11 4)141 (instrumental function),
fungsinya, yaitu; Ii!
-"11 ;1/4-4)., .. ill
(regulatory function),
;i4..e.lial i';-:1:1.1.3.1n (interactional function), ;k.!---; -til 45.1,.311
n
(personal function), 11. 11 .331 (imaginative function) dan.4.111 '4141
(representational function).
Pembelajaran Bahasa Arab akan optimal apabila peserta didik
diberikan kesempatan aktif menggunakan bahasa untuk berkomunikasi
dalam berbagai kegiatan di madrasah. Pembelajaran bahasa Arab akan
berhasil jika pembelajar berusaha mempraktikan apa yang dipelajari
dalam komunikasi yang sesungguhnya. Untuk mencapai tujuan itu
diperlukan eksplorasi situasi. Guru hendaknya membuat latihan-latihan
komunikasi baik di dalam kelas maupun di luar kelas seperti pada
konteks dan situasi yang sesungguhnya. Selain itu, peserta didik akan
belajar secara optimal apabila peserta didik ditunjukan pada aspek
sosial budaya penutur asli dan pengalaman langsung dalam budaya
Bahasa Arab. Hal ini dilaksanakan untuk mengurangi adanya verbalisme
(tahu kata dan bahasa tetapi tidak tahu arti dan budayanya).
Keberadaan bahasa selalu mengandung aspek-aspek budaya. Oleh
it