Page 54 - KMA No 183 Tahun 2019 (KI KD )
P. 54

-51-




                      karena itu, kosa kata Bahasa Arab merefleksikan perilaku budaya orang
                      Arab.
                            Pembelajaran Bahasa Arab di madrasah secara secara bertahap dan
                      holistik diarahkan untuk menyiapkan peserta didik memiliki kecakapan

                      berbahasa, yaitu:
                      A.  mampu mengeskpresikan perasaan, pikiran dan gagasan secara
                          verbal-komunikatif;


                      B.  mampu menginternalisasi keterampilan berbahasa Arab dengan baik
                          sehingga peserta didik menjadi terampil menggunakan Bahasa Arab
                          dalam berbagai situasi;


                      C.  mampu menggunakan Bahasa Arab untuk mempelajari ilmu-ilmu
                          agama, pengetahuan umum dan kebudayaan; dan


                      D.  mampu mengintegrasikan kemampuan berbahasa Arab dengan
                          perilaku yang tercermin dalam sikap toleran, berpikir kritis dan
                          sistematis.


                             Berpijak pada hal-hal di atas, maka pembelajaran Bahasa Arab
                      hendaknya tidak bersifat                grammatical theory,           akan tetapi
                      mengintegrasikan teori-teori bahasa dengan fungsi asasi bahasa yaitu

                      sebagai alat komunikasi (al-Nawh al-Fadzifi).


               B. Pembelajaran Abad 21 dan Implementasinya

                         Di Abad 21 telah lahir gerakan global yang menyerukan model
                   pembelajaran baru. Para pakar pendidikan sepakat bahwa pendidikan
                   harus diubah untuk menyikapi tuntutan zaman yang semakin kompetitif.
                   Perubahan ini penting untuk memunculkan bentuk-bentuk pembelajaran
                   baru yang dibutuhkan dalam mengatasi tantangan global yang kompleks.
                   Pendekatan tradisional yang menekankan pada hafalan atau penerapan
                   prosedur sederhana tidak akan mengembangkan keterampilan berpikir
                   kritis atau kemandirian peserta didik. Setiap individu harus terlibat dalam
                   pembelajaran berbasis inkuiri yang bermakna, memiliki nilai kebenaran
                   dan relevansi, untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi
                   yang diperlukan peserta didik.
                         Pembelajaran abad 21 sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru
                   untuk mengembangkan kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan
                   kemampuan peserta didik dalam mengonstruksi pengetahuan baru sebagai
                   upaya untuk meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi
                   pelajaran. Pembelajaran dapat diartikan sebagai upaya guru untuk
                   memberikan stimulus, bimbingan, pengarahan dan dorongan kepada
                   peserta didik agar terjadi proses belajar. Pembelajaran di abad 21
                   menuntut peserta didik untuk memiliki keterampilan, pengetahuan dan
                   kemampuan di bidang teknologi, media dan informasi, keterampilan

                   pembelajaran dan inovasi serta keterampilan hidup dan karir.  Framework
                   ini juga menjelaskan tentang keterampilan, pengetahuan dan keahlian






                                                                                                                    A,
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59