Page 56 - KMA No 183 Tahun 2019 (KI KD )
P. 56
-53-
komunikasi adalah katalis penting untuk memindahkan pembelajaran
dari masa industri (industrial age) ke masa pengetahuan (knowledge age)
namun hal tersebut merupakan alat bukan penentu hasil dalam proses
pembelajaran. Dalam kontek perkembangan IPTEK ini, guru dituntut
peran lebih dalam pembelajaran dari sekedar memahamkan peserta
didik karena peran ini sudah banyak diambil alih oleh teknologi, tapi
guru harus mampu membangkitkan rasa ingin tahu, harapan
(ekspektasi) yang tinggi, menjadi teladan, dan menjadi inspirasi bagi
semua peserta didik.
Pembelajaran yang dapat memfasilitasi peserta didik dalam
mencapai kecakapan abad 21 harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Kesempatan dan aktivitas belajar yang variatif dan tidak monoton.
Metode pembelajaran disesuaikan dengan kompetensi yang hendak
dicapai. Penguasaan satu kompetensi ditempuh dengan berbagai
macam metode yang dapat mengakomodir gaya belajar peserta didik
auditori, visual, dan kinestetik secara seimbang sehingga semua
peserta didik mendapatkan kesempatan belajar yang sama;
2. Proses pembelajaran yang mampu mengakomodir kemampuan
berpikir kritis peserta didik. Kemampuan berpikir kritis tidak dapat
dilakukan dengan proses pembelajaran satu arah. Pembelajaran satu
arah, atau berpusat pada guru, akan membelenggu kekritisan
peserta didik dalam mensikapi suatu materi ajar;
3. Pembelajaran yang memanfaatkan berbagai multisumber. Peserta
didik menerima materi dari satu sumber, dengan kecenderungan
menerima dan tidak dapat mengkritisi. Kemampuan berpikir kritis
dibangun dengan mendalami materi dari sisi yang berbeda dan
menyeluruh;
4. Pembelajaran yang menghubungkan ilmu dengan dunia nyata.
Kemampuan menghubungkan ilmu dengan dunia nyata dilakukan
dengan mengajak peserta didik melihat kehidupan dalam dunia
nyata, tetapi dengan memaknai setiap materi ajar terhadap
penerapan dalam kehidupan penting untuk mendorong motivasi
belajar peserta didik. Secara khusus pada dunia pendidikan dasar
yang relatif masih berpikir konkrit, kemampuan guru
menghubungkan setiap materi ajar dengan kehidupan nyata akan
meningkatkan penguasaan materi oleh peserta didik.
Menghubungkan materi dengan praktik sehari-hari dan kegunaannya
dapat meningkatkan pengembangan potensi peserta didik;
5. Menggunakan pemanfaatan teknologi untuk mencapai tujuan
pembelajaran;
6. Pembelajaran berbasis projek atau masalah;
7. Keterhubungan antar kurikulum (cross-curricular connections);
it

