Page 97 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 97

4.6 Darman Beddu Amang (1998-1999)

                   Suatu  saat  dalam  perjalanan  dari  kampus  Unhalu  ketika
            bersama  dengan  Albar  Made  Ali  dan  Nadhira  Seha  Nur,  Albar
            bertanya: Man, waktu dekat ada resuffle kepengurusan HMI cabang
            Kendari,    mau  tidak  bergabung  di  Gang  Alif  (  sebutan  familiar
            sekretariat  HMI  Cabang Kendari).  Mendapat  tawaran  itu, Darman
            menyambutnya  dengan  sumringah  untuk  mengabdi  di  HMI.
            Padahal  waktu  itu,  ia  masih  menjabat  selaku  sekretaris  Senat
            Fakultas Pertanian. Bagi Darman, berkecimpung di dunia aktivis  HMI

            Cabang  Kendari  merupakan  berkah  dan  kesempatan  meniti  karir
            pengembangan bakat dan potensi diri. Darman mengamati bahwa
            saat itu kader HMI cukup mempengaruhi dan mewarnai pergerakan
            mahasiswa  Sulawesi  Tenggara.    Dorongan  itu  juga  semakin  kuat
            karena didukung oleh Nadira Seha Nur. Saat awal meniti aktivis di
            HMI  Cabang  Kendari  yak  selaku  wakil  sekretaris  umum  bidang
            Kekaryaan.

                   Darman  menjadi  ketum  HMI  Cabang  Kendari  setelah
            mengalahkan  La  Ode  Ashadi  dari  komisariat  Fekon  Unhalu.
            Konfercab  yang  dilaksakan  di  aula  Balatkop,  Darman  mendapat
            dukungan dari komisariat pertanian, IAIN, FISIP, FKIP. Master camp
            saat  itu  yakni  Arafat  dibantu  oleh  tim  pemenangan  La  Ode
            Syamsuddin.
                   Suhu atmosfer konfercab HMI cabang Kendari tidak terlepas
            dari kondisi sosial politik kampus ketika itu di Unhalu. Pertarungan
            dan  tarikan  kepentingan  di  kelembagaan  kampus  Unhalu  yang

            memanfaatkan  politik  identitas  etnik      berimbas  juga  dalam
            perebutan  pucuk  kepemimpinan  HMI  Cabang  Kendari.  Aroma
            politis kampus Unhalu yang saling bergesekan antar kelompok etnis
            Muna dan Buton  adalah sebuah realitas politik yang tidak bisa di
            pungkiri turut mewarnai dinamika Konperensi HMI Cabang Kendari
            kala itu . Dalam memori Darman, Suwandi Andi (Ketua Kerukunan



                                                                         78
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102