Page 27 - Komitmen Badan POM Kawal Pengembangan Vaksin Merah Putih
P. 27

Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito ketika meninjau langsung fasilitas produksi
               Vaksin  Merah  Putih  pada  Jumat  (26/11/2021)  mengatakan,  bahwa  kami
               menyampaikan  apresiasi  atas  kerja  sama  dan  segala  upaya  yang  dilakukan  PT
               Biotis  Pharmaceuticals  Indonesia  dalam  penerapan  CPOB  secara  penuh  dalam
               rangka penjaminan mutu vaksin COVID-19. “Proses pengembangan Vaksin Merah
               Putih  ini  sudah  berjalan  dengan  baik  dan  sesuai  dengan timeline yang  disepakati.
               Dalam  waktu  dekat  kita  harapkan  untuk  siap  melangkah  ke  tahap  uji  klinik,” ucap
               Kepala Badan POM dalam sambutannya.

               Vaksin Merah Putih merupakan hasil inovasi anak bangsa. Dikembangkan peneliti
               dari  Universitas  Airlangga  dengan platform  inactivated  virus, akan  menjadi  vaksin
               pertama  yang  secara  mandiri  dikembangkan  dan  diproduksi  di  dalam
               negeri.  Konsorsium Vaksin Merah Putih melibatkan berbagai institusi.

               Dalam  pengembangan  Vaksin  Merah  Putih,  Badan  POM  juga  melakukan
               pengawalan  mulai  dari  penyusunan  protokol  dan  pemberian  Persetujuan
               Pelaksanaan  Uji  Klinik  (PPUK)  setelah  semua  standar  dan  persyaratan  dipenuhi
               hingga  pelaksanaan  uji  kliniknya.  Badan  POM  akan  melakukan  inspeksi  secara
               berkala  untuk  melihat  pemenuhan  kaidah  Cara  Uji  Klinik  yang  Baik  (CUKB)  serta
               kesesuaian dengan protokol yang disetujui Badan POM dan Komite Etik.

               “Kami punya harapan besar dan yakin bahwa PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia
               dapat  secara  konsisten  memproduksi  vaksin  dengan  mengedepankan  jaminan
               terhadap aspek keamanan, khasiat, dan mutu, serta  berkomitmen untuk senantiasa
               menerapkan CPOB dalam setiap proses pembuatannya, sehingga dapat memenuhi
               kebutuhan  nasional  dan  mampu  memiliki  daya  saing.  Tidak  hanya  dalam  negeri,
               namun juga secara global,” ucap Penny.
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32