Page 28 - Komitmen Badan POM Kawal Pengembangan Vaksin Merah Putih
P. 28
Judul : BPOM Sebut Vaksin Merah Putih Unair Segera Masuk Uji Klinik
Nama Media : finematrix.com
Tanggal : 30 November 2021
Halaman/URL : https://finematrix.com/blogs/bpom-sebut-vaksin-merah-putih-unair-
segera-masuk-uji-klinik/
Tipe Media : Online
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
mengklaim vaksin Covid-19 Merah Putih yang
dikembangkan Universitas Airlangga (Unair)
bersama PT Biotis Pharmaceuticals akan
berjalan sesuai target yang ditentukan. Vaksin
berbasis inactivated virus ini bisa digunakan
pada Maret 2022.
Kepala BPOM Penny K. Lukito menyebut
dalam waktu dekat vaksin ini akan mulai uji klinik pada manusia. Penny menyebut
pihaknya terus mengawal proses pengembangan vaksin lewat pembinaan dan
asistensi pada setiap tahapan.
“Proses pengembangan vaksin Merah Putih ini sudah berjalan dengan baik dan
sesuai dengan timeline yang disepakati. Dalam waktu dekat kita harapkan untuk
siap melangkah ke tahap uji klinik,” kata Penny dikutip dari situs resmi BPOM, Senin
(29/11).
Penny menyatakan pihaknya ingin memasitika pembuatan vaksi ini memenuhi
standar dan persyaratan untuk menghasilkan obat dan vaksin yang aman,
berkhasiat, dan bermutu, yang diproduksi dari fasilitas industri farmasi yang
memenuhi persyaratan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dengan standar
internasional.
Saat ini, kata Penny, PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia tengah mengembangkan
fasilitas produksi upstream-downstream untuk mendapatkan sertifikasi CPOB
setelah sebelumnya memperoleh sertifikat CPOB untuk fasilitas fill and finished pada
18 Agustus lalu.
Menurutnya, fasilitas produksi upstream-downstream ini nantinya akan digunakan
untuk produksi clinical lot yang dibutuhkan untuk tahap uji klinik dan produk
komersial dari vaksin Merah Putih.
Dengan modal dan persiapan itu, Penny berharap pengembangan vaksin dalam
negeri dapat terus berkelanjutan sehingga seluruh rakyat Indonesia yang sudah
sesuai dengan syarat dan ketentuan penerima vaksin dapat segera disuntik dan
mendapatkan imunitas.
“Sehingga dapat memenuhi kebutuhan nasional dan mampu memiliki daya saing.
Tidak hanya dalam negeri, namun juga secara global,” ujarnya.