Page 30 - Mapom_Vol5_No4_2023
P. 30
Jendela
Germas Sapa Dukung
Visi Indonesia Emas 2045
Penulis : Putri Syajarwati
Dewintha Syandi K
Editor : Hendriq Fauzan Kusfanto
atu abad usia emas Indonesia sebaik-baiknya dengan mewujudkan sebesar 16,0% pada remaja usia
akan dicapai pada tahun 2045. SDM Indonesia yang unggul, berkualitas, 13--15 tahun dan 13,5% pada remaja
Pada masa tersebut, Indonesia dan berkarakter. Walaupun momentum usia 16--18 tahun. Kedua kondisi
Sditargetkan menjadi negara bersejarah ini masih sekitar seperempat tersebut merepresentasikan kondisi gizi
maju dan sejajar dengan negara adidaya. abad lagi, untuk mewujudkannya pada remaja di Indonesia yang harus
Di tahun 2045 Indonesia juga mengalami dibutuhkan persiapan yang matang sejak diperbaiki.
jauh-jauh hari, sejak hari-hari ini. Permasalahan gizi ini dapat
penduduk usia produktif meningkat. Pada kenyataannya, saat ini diintervensi dari sisi keamanan pangan.
Bonus ini harus dapat dimanfaatkan Indonesia memiliki tantangan gizi ganda Keamanan pangan mempunyai kontribusi
(double burden) dalam peningkatan kesehatan karena
yaitu kekurangan merupakan prasyarat untuk memperoleh
gizi (stunting, pangan bergizi. Hanya ketika pangan
wasting) dan sudah aman, barulah pangan tersebut
kelebihan gizi dapat memenuhi kebutuhan gizi,
(obesitas). Data membantu orang dewasa untuk hidup
Riskesdas 2018 sehat dan aktif, serta anak-anak untuk
menunjukkan tumbuh dan berkembang lebih maksimal.
bahwa 25,7% Bahkan dalam konteks Strategi
remaja usia Pembangunan Global, keamanan
13--15 tahun pangan terkait erat setidaknya dengan
dan 26,9% 3 dari 17 Sustainable Development
remaja usia Goals 2030 (SDGs). SGD tersebut
16--18 tahun antara lain SDG ke-2, Zero hunger
menyandang (menghilangkan kelaparan), di mana
status gizi pangan aman berkontribusi untuk
pendek dan memenuhi kebutuhan dasar pangan
sangat pendek. manusia sehingga tidak terjadi kelaparan;
Di lain sisi, data SDG ke-3, Good health, and well-being
Kementerian (kehidupan sehat dan sejahtera), di mana
Kesehatan pangan aman merupakan prasyarat
tahun 2020 terbentuknya masyarakat yang sehat dan
menunjukan sejahtera; serta SDG ke-12 Responsible
prevalensi berat Consumption and Production, di mana
badan lebih pangan aman dapat berkontribusi untuk
dan obesitas penurunan food waste dan food loss.
28