Page 33 - Mapom_Vol5_No4_2023
P. 33
Besar Fakultas Teknologi Pertanian mengusulkan
IPB Prof. Purwiyatno Hariyadi juga ethylene oksida
pernah menjabat sebagai Vice Chair (EtO) dan
of the FAO/WHO Codex 2017-2020. 2-chloroetanol
Kepemimpinan Indonesia dalam Codex (2-CE) kepada
tidak hanya menunjukkan peran aktif, Codex agar
tetapi juga membuka peluang untuk dapat dimasukan
memperjuangkan posisi Indonesia dalam ke dalam daftar
penyusunan standar internasional pangan prioritas untuk
di forum tersebut. dievaluasi oleh Joint
Pasca era Pandemi tahun 2023, FAO/WHO Expert
BPOM kembali berpartisipasi aktif secara Committee on Food
luring dalam rangkaian sidang CCNFSDU Additives (JECFA).
ke-43 di Jerman, sidang CCFA ke-53
di Hongkong, sidang CCCF ke-16 di Implementasi
Belanda, dan sidang CCFL ke-47 di Codex di
Kanada. Selain itu, pada 2020-2023 Indonesia
BPOM telah memberikan lebih dari Tuntutan pasar
60 komentar dalam forum EWG. Hal global terkait
ini untuk memastikan posisi Indonesia jaminan keamanan
didengar oleh dunia dalam pembahasan pangan semakin
standar internasional pangan. meningkat. Di
Menilik isu terhangat beberapa waktu tengah dinamika
lalu, Indonesia mengalami permasalahan tersebut, standar,
ekspor terkait keberadaan senyawa Etilen pedoman, dan
Oksida (EtO) dalam pangan olahan. Etilen code of practice
oksida merupakan senyawa kimia yang Codex menjadi
banyak digunakan untuk sterilisasi landasan penting
bahan mentah dalam proses produksi. dalam mengawasi
keamanan dan
senyawa yang bersifat karsinogenik, memastikan
mutagenik, dan toksik. Nyatanya kualitas pangan. Dengan memberikan landasan
ketentuan mengenai batasan kandungan Di Indonesia, standar Codex berperan standar yang kuat, implementasi Codex
senyawa tersebut belum diatur oleh sebagai rujukan utama dalam proses di Indonesia memberikan perlindungan
Codex maupun WHO. Sebagai bentuk pengembangan standar dan kebijakan yang diperlukan kepada konsumen.
partisipasi aktif BPOM dalam merespon dalam sistem pengawasan pangan yang Di saat yang sama, manfaat untuk
isu tersebut, pada 2023 Indonesia efektif. industri pangan mencakup fasilitasi
perdagangan global serta pengakuan
terhadap kualitas dan keamanan produk
dalam menjaga kesehatan konsumen.
Selanjutnya juga dapat mendorong
inovasi, kepatuhan terhadap regulasi
nasional, serta memenuhi persyaratan
perdagangan internasional. Adopsi
standar Codex membantu industri
memperoleh kepercayaan pasar global
dan meningkatkan daya saing produknya.
Pada akhirnya melalui partisipasi
aktif Indonesia dalam Codex, diharapkan
kepentingan perdagangan dan jaminan
keamanan pangan komoditas ekspor
Indonesia dapat tergaransi. Yakni dengan
memberikan jaminan terhadap produk
pangan, baik yang diproduksi dalam
negeri maupun produk yang masuk
ke dalam negeri, serta melindungi dan
meningkatkan daya saing produk pangan
Indonesia di pasar global.
31
Vol.5/No.4/2023