Page 19 - Mapom/Vol.5/No.2/2023
P. 19

Ruang Belajar





            Requirements for Pharmaceuticals for   Dengan mengadopsi pengelolaan   akan ditentukan tools yang paling tepat
 Risk Management Plan (RMP),   Human Use (ICH) merupakan sistem   manajemen risiko yang telah   untuk meminimalisir hal-hal negatif
                                             dikembangkan ini maka Indonesia juga
            yang bertujuan untuk menyediakan
                                                                               yang dapat terjadi di waktu mendatang,
                                             dapat meningkatkan sistem regulasi
            profil keamanan obat. RMP sebagai
                                                                               identiknya disebut dengan istilah
 Kunci Keamanan Obat  proses pemastian keamanan suatu   pengawasannya dan memastikan   ‘risiko’.
            obat melalui  pendokumentasian sistem
                                             bahwa produk obat yang beredar di
                                                                                  E-labeling merupakan salah satu
                                                                               contoh tools pada tahapan kegiatan
            manajemen risiko
                                             pasaran dalam keadaan aman, efektif,
               RMP meliputi serangkaian langkah
 Kolaborasi Aktual Otoritas Regulasi dan Akademisi:  yang diterapkan sepanjang siklus   dan berkualitas. Dan demi perkuatan   minimalisasi risiko dalam RMP.
                                             regulasi atas jaminan keamanan obat
                                                                               E-labeling pada umumnya berisi
 Penulis  :  Nesha PRM Sitompul/
 Pesta Sibarani  RMP - BPOM, PMDA, dan UI   hidup produk obat, mulai dari tahap   tersebut, RMP kini mendapatkan   informasi produk yang disetujui dan
 Editor   :  Dian Hermawati  pengembangan hingga pemasaran   perhatian khusus terkait penerapannya   disusun secara elektronik sehingga
            dan pemantauan pasca pasar.      bagi para otoritas regulasi. RMP sebagai  memungkinkan diseminasi ke seluruh
 aktual antara BPOM, PMDA, dan UI   Langkah-langkah ini dirancang untuk   dokumen utama dari sistem manajemen   dunia via website, e-platform, maupun
 Saat ini, Risk Management Plan (RMP) menjadi salah satu sistem yang   sebagai otoritas regulasi dan akademisi.  melindungi kesehatan masyarakat   risiko itu sendiri memiliki tiga elemen   secara media cetak. E-labeling versi
 diterapkan regulator pengawasan obat untuk menjamin profil keamanan   ASEAN-Japan Risk Management   dan meminimalkan risiko yang dapat   utama, yaitu:  negara Jepang, yang lebih dikenal
 produk obat yang disetujui untuk dapat beredar ke tengah masyarakat. Negara   Plan (RMP) Symposium and Seminar   timbul akibat penggunaan produk yang   •  Spesifikasi keamanan;  dengan istilah J-Labeling (Japan
 ASEAN, termasuk Indonesia, memandang RMP sebagai langkah yang penting   merupakan proyek kolaborasi   tidak aman atau tidak efektif, sehingga   •  Rencana minimalisasi risiko; dan  Labeling) telah dilaksanakan sejak
 diimplementasikan untuk menilai dan mengelola risiko dari setiap siklus produk   antara Badan Pengawas Obat dan   manfaat yang diperoleh melebihi risiko   •  Rencana farmakovigilans.  1 Agustus 2021 dengan menggunakan
 obat, mulai dari fase pengembangan hingga pasca-pemasaran obat.  Makanan, Pharmaceuticals and   yang mungkin ditimbulkan.  sistem aplikasi pada gawai atau
 Memandang pentingnya tujuan dari RMP, Indonesia melalui BPOM bersama   Medical Devices Agency dan Fakultas   Pada pelaksanaan RMP terdapat   Spesifikasi keamanan  smartphone dengan mensken kode
 dengan Jepang melalui Pharmaceutical and Medical Devices Agency (PMDA)   Farmasi Universitas Indonesia, dengan   proses identifikasi risiko dengan   Kata kunci elemen ini tentu   GS1. Penerapan e-labeling untuk
 berkolaborasi menyelenggarakan kegiatan pelatihan/workshop yang membahas   pendanaan penuh oleh Japan-ASEAN   mempelajari sifat, karakteristik, dan   adalah kata ‘aman’, yang menurut   produk yang pernah masuk ke
 terkait implementasi RMP. Dengan konsep simposium dan seminar, kegiatan   Integration Fund (JAIF). Pertemuan   potensi dampak negatif dari produk   KBBI diartikan sebagai hal yang tidak   Indonesia pernah dilakukan pada
 bertajuk ASEAN-Japan Risk Management Plan (RMP) Symposium and Seminar   tersebut merupakan lanjutan dari   obat. RMP juga melakukan evaluasi   meragukan; tidak mengandung risiko   produk vaksin COVID-19.
 ini merupakan bagian dari kerangka program kerja ASEAN yang hadir sebagai   kerjasama antara PMDA dan   risiko dengan mempertimbangkan   atau bebas dari bahaya. Sederhananya,   Selain Jepang, e-labeling juga telah
 wujud aktual kolaborasi dari otoritas regulasi dengan akademisi, yang juga turut   Pharmaceutical Product Working Group   data klinis, uji laboratorium, dan   kategori spesifikasi keamanan adalah   diterapkan di negara lainnya. Terdapat
 menggandeng Universitas Indonesia (UI).  (PPWG) di bawah kerangka the ASEAN   informasi keamanan yang diperoleh dari   kondisi dimana dokumen-dokumen   beberapa faktor perbedaan dalam
 Consultative Committee on Standards   penelitian dan pengalaman pengguna   pertimbangan berisi keseluruhan   sistem e-labeling yang telah berlaku
                                                                               saat ini, dapat terlihat pada tabel
            sebelumnya. Selain itu, RMP juga harus
                                             informasi dari siklus awal pembuatan
 and Quality (ACCSQ).  memiliki dokumen hasil pemantauan   produk hingga produk akhir obat   berikut:
 Hadir dalam kerangka program   pasca pasar untuk mengidentifikasi   dikumpulkan dan ditelaah.
 kerja ASEAN tersebut, pertemuan yang   risiko yang mungkin muncul setelah   Pada kategori spesifikasi
 diselenggarakan pada 24 - 26 Mei 2023   produk dijual ke masyarakat.  keamanan ini akan dilakukan
 dikemas dalam bentuk simposium   Setelah risiko teridentifikasi dan   pertimbangan-pertimbangan
 dan seminar serta dihadiri oleh para   dievaluasi, RMP mengembangkan   dari definisi risiko penting yang
 peserta dari berbagai kalangan   strategi mitigasi yang tepat. Langkah-  teridentifikasi, risiko penting yang
 seperti pelaku usaha atau industri   langkah ini dapat mencakup perubahan   potensial, dan informasi penting
 obat, akademisi, dan perwakilan dari   dalam prosedur penggunaan produk,   yang tidak tersedia atas suatu jenis
 ke-10 negara ASEAN yang berasal   tindakan perbaikan pada desain atau   obat yang akan dievaluasi atau
 dari Brunei Darussalam, Kamboja,   manufaktur, atau pemberian informasi   diregistrasi. Di mana spesifikasi
 Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina,   dan instruksi yang jelas kepada   keamanan juga terbagi dalam tiga
 Singapura, Thailand, Vietnam, dan   pengguna. Sebagaimana tujuan   kategori risiko, yaitu:
 Indonesia selaku otoritas regulasi.  utama dari mitigasi risiko adalah untuk   1. Efek samping (AE) yang terkait
 Sebagaimana judul pertemuan   memastikan penggunaan produk yang   dengan obat dengan ditunjukkan   Rencana farmakovigilans
                                                                                  Sebelum lebih jauh membaca dan
 tersebut, Risk Management Plan
 Profil keamanan obat yang terjamin melalui hadirnya RMP. Kolaborasi negara ASEAN berkontribusi   (RMP) atau Rencana Manajemen   aman dan efektif.  berdasarkan bukti yang cukup.  jadi pusing, sudah tahu belum arti
 pada kesehatan masyarakat internal hingga skala global, Ayana Midplaza Jakarta, (24/05/2023)  Risiko menjadi topik pembahasan   Pelaksanaan RMP sebagai ben-  2. Efek samping (AE) yang diduga   farmakovigilans?
 anggung itu tampak megah   berada di panggung pun menjadi   utama selama simposium dan seminar   tuk mitigasi risiko melalui pen do ku-  terkait dengan obat dikarenakan   Farmakovigilans adalah terminologi
 dengan jejeran bendera   sebuah keindahan yang terkemas   berlangsung.   men tasian sistem manajemen risiko   beberapa faktor tetapi belum cukup   yang didefinisikan oleh WHO (World
 warna-warni terpasang di sisi   dalam kolaborasi ini.  Ingin tahu lebih jauh RMP itu apa   sangatlah penting. Pendokumentasian   dikonfirmasi oleh data klinis.  Health Organization) sebagai suatu
 kiri dan kanannya. Bendera   Kolaborasi adalah kata yang   dan seberapa pentingnya? Yuk, sama-  ini meliputi proses mengidentifikasi,   3. Populasi dan situasi yang   keilmuan dan aktivitas deteksi,
 Pdari setiap perwakilan   digunakan dalam suatu proyek serius   sama belajar.  mengkarakterisasi, dan meminimalkan   berpotensi berisiko di mana produk   assessment, pencegahan, pemahaman
 negara anggota ASEAN menjadi   yang dikerjakan bersama-sama dan   risiko dari suatu obat. Melalui penilaian   kemungkinan besar akan digunakan   terkait efek samping obat, dan
 pertanda kebersamaan para otoritas   hasilnya diharapkan berdampak   Risk Management Plan (RMP)   dan pengelolaan risiko yang dilakukan   sebelum dipelajari atau pra-  permasalahan lain dalam penggunaan
 regulasi untuk hadir dan saling berbagi   bagi banyak orang. Di dalam proyek   Apa sih RMP itu? Risk   maka akan berdampak pada perkuatan   persetujuan.  suatu obat. Dulu program ini dikenal
 pengalaman serta pengetahuan pada   tersebut, kehadiran setiap pihak atau   Management Plan (RMP) yang   fungsi regulasi dalam menjamin   dengan istilah monitoring efek samping
 pertemuan ini. Momen Jepang dan   unsur sangat dihargai. Inilah yang   dikembangkan oleh International   keamanan obat, serta pencapaian   Rencana minimalisasi risiko  Obat atau MESO. Jadi farmakovigilans
                                                Elemen selanjutnya adalah rencana
 Indonesia di dalam satu frame saat   menjadi dasar hadirnya kolaborasi   Council for Harmonization of Technical   visi dan misi otoritas regulasi guna   minimalisasi risiko. Pada tahapan ini   merupakan salah satu bentuk program
                                                                               yang mempertegas tugas Badan POM
            melindungi kesehatan masyarakatnya.
   16                                                                                                            17
                                                                                                                17
 16


                                                                                          ol. 5/No. 1/2023
 V ol.  5/No.  1/2023                                                                    Vol. 5/No. 2/2023
 Vol. 5/No. 2/2023
                                                                                         V
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24