Page 17 - Stikerisasi dan Penyerahan Sertifikat Bagi Usaha Jamu Gendong di Yogyakarta
P. 17
"Karena itu, Badan POM mengajak pelaku usaha jamu agar selalu memenuhi
peraturan dalam upaya menghasilkan produk yang aman, berkhasiat, dan bermutu
untuk meningkatkan kesehatan masyarakat," lanjutnya.
Wakil Walikota Jogja Heroe Poerwadi dalam kesempatan ini menjelaskan, di setiap
kampung di Jogja ada penjual jamunya. Dan saat ini sebagian besar sudah dijual
dalam kemasan botol yang siap diminum. Namun kini penjual jamu juga memiliki
banyak tantangan, seperti dituntut memberikan pelayanan yang baik, dan produknya
harus memenuhi syarat kesehatan dan kebersihan.
"Sertifikat adalah bagian dari bagaimana memberikan penjual jamu ketrampilan agar
pengolahannya betul-betul memenuhi tata aturan," kata Heroe.
Ia mengakui, banyak kesulitan dialami penjual jamu masa pandemi. Namun mereka
harus bisa survive. Karena itu, pedagang tradisional di Kota Jogja menurutnya terus
difasilitasi untuk bisa melayani sistem transaksi online.
"Setelah kita memproduksi dan disertifikasi, PR kita kemudian adalah bagaimana
menjualnya, harus terintegrasi dengan online," pesannya pada para penjual jamu.
Puji Rahayu, salah seorang penjual jamu yang mengikuti bimtek mengakui, kini ia
lebih memahami masalah sanitasi dan higienitas. Salah satu poin penting lain yang ia
pelajari dari bimtek adalah bahwa kebersihan karyawan juga merupakan hal yang
penting.
"Sekarang dapat membedakan mana produk yang terdaftar di BPOM dan yang tidak,"
katanya. (den)
15