Page 20 - MaPOM Vol.5/No.1/2023
P. 20

Ruang Belajar





                          Batasi Impor,


                          Dukung Kemandirian Negeri Sendiri



                                                                                            Penulis  :  Dian Hermawati
                                                                                            Editor   :  Eka Rosmalasari
            Apakah Anda termasuk konsumen yang meyakini produk buatan luar negeri lebih berkualitas dibandingkan produk
            dalam negeri? Jika iya, maka ini saatnya pindah haluan menjadi konsumen yang lebih cinta produk dalam negeri.
            Pasalnya, saat ini pemerintah memang tengah mendorong masyarakat untuk memprioritaskan produk lokal dalam
            konsumsinya sehari-hari.






































                  elakangan viral diberitakan adanya aksi masyarakat   barang impor yang dianggap ‘high quality’ dengan
                  yang memprotes larangan thrifting, yaitu larangan   harga terjangkau tanpa perlu repot-repot ke luar negeri.
                  penjualan baju bekas impor. Larangan ini dikeluarkan   Karena itu, pengencangan larangan yang dikeluarkan
          Bpemerintah di tengah tren masyarakat untuk berburu    pemerintah beberapa waktu lalu menimbulkan
           barang-barang branded dari luar negeri dengan harga ‘miring’.   kehebohan di tengah masyarakat.
           Thrifting sendiri berasal dari kata ‘thrift’ yang berarti berhati-hati   Menelusur ke belakang, munculnya larangan thrifting
           dalam menggunakan uang untuk menghindari pemborosan,   ini merupakan kelanjutan dari dikeluarkannya Peraturan
           atau dengan kata lain adalah hemat.                   Menteri Perdagangan RI Nomor 40 Tahun 2022 tentang
              Di Indonesia, aktivitas ini tampaknya tidak hanya ditujukan   Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor
           sebagai upaya berhemat, melainkan sudah menjadi tren dalam   18 Tahun 2021 tentang Barang Dilarang Ekspor dan
           berbelanja. Banyak pelaku usaha yang mengkhususkan untuk   Barang Dilarang Impor. Dalam Pasal 2 ayat 3 peraturan
           menjual produk-produk impor bekas dan perolehan keuntungan   tersebut, pakaian bekas termasuk ke dalam daftar
           dari usaha ini pun cukup menjanjikan, terlebih dengan tingginya   Barang Dilarang Impor bersama dengan sembilan
           demand masyarakat terhadap barang-barang tersebut.    kelompok barang lainnya.
           Transaksi juga semakin mudah dilakukan dengan kemudahan   Produsen pakaian jadi dalam negeri banyak
           akses melalui platform marketplace atau media sosial. Dari sisi   dihasilkan dari pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan
           konsumen, mereka terbantu untuk bisa memperoleh barang-  Menengah (UMKM). Impor baju bekas ini dinilai

      18

                    Vol. 5/No. 1/2023
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25