Page 24 - MaPOM Vol.5/No.1/2023
P. 24

Ruang Belajar





                       PENTINGNYA FARMAKOVIGILANS


                                                                                    Penulis  :  Dena Pratama Putro & Miyanto
                                                                                    Editor   :  Eka Rosmalasari
           Sirop merupakan salah satu jenis sediaan farmasi yang   untuk diresepkan sirop dibanding dengan bentuk lainnya
           memiliki banyak keuntungan, selain mudah dan tersedia   seperti tablet atau kapsul. Bahkan dalam penggunaan
           luas di peredaran, sirop dapat diterima oleh semua   sedian puyer pada anak, sirop biasanya ditambahkan
           kalangan mulai dari anak-anak sampai dewasa. Maka tidak   sebagai pemanis untuk menutupi rasa pahit atau
           heran, ketika anak-anak sakit, orang tua lebih memilih   membantu anak minum obat.


           SATU


           LAPORAN

           DAPAT


           MEMBAWA


           PERUBAHAN






                 enggunaan bahan baku
                 tambahan pelarut seperti               jika kadar cemaran masih di
                 propilen glikol, sorbitol, gliserin,   bawah atau sama dengan
          Pdan polietilen glikol, selain                ambang batas yang
           untuk meningkatkan kelarutan zat             diperbolehkan, maka sirop
           aktif dalam sediaan sirop, dapat juga        tersebut dapat dinyatakan
           berfungsi memberikan rasa manis.             masih memenuhi
           Dalam konteks mutu dan kemurnian,            persyaratan keamanan dan
           bahan baku tambahan pelarut tidak            mutu.
           lepas dari adanya cemaran/kontaminan.
           Oleh karena itu, nilai ambang batas
           kadar cemaran yang masih aman/   batas yang dipersyaratkan. Cemaran tersebut diperkirakan berasal dari penggunaan
           boleh dikonsumsi perlu diatur dan   bahan baku tambahan pelarut propilen glikol, sorbitol, gliserin, dan politetilen glikol.
           ditetapkan, artinya jika kadar cemaran   Sejak kasus GGAPA pada anak-anak mencuat dan berkembang luas di
           masih di bawah atau sama dengan   masyarakat, kinerja Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai institusi
           ambang batas yang diperbolehkan,   yang diberikan tugas pemerintah dalam mengawal keamanan, khasiat, dan mutu
           maka sirop tersebut dapat dinyatakan   obat dipertanyakan banyak pihak. BPOM dianggap kecolongan dan lalai dalam
           masih memenuhi persyaratan mutu dan   menjalankan tugasnya. Kekhawatiran tersebut perlu segera direspon dan disikapi
           keamanan.                        dengan kehadiran BPOM agar isu keamanan sirop obat tersebut tidak menjadi bola
              Kasus Gagal Ginjal Akut Progresif   liar. Semestinya, kasus GGAPA pada anak-anak ini dapat diantisipasi dan dihindari
           Atipikal (GGAPA) pada anak-anak   jika semua pemangku kepentingan (stakeholders) berperan aktif dalam kegiatan
           telah menjadi perhatian nasional dan   farmakovigilans.
           internasional pada kuartal IV 2022.   Farmakovigilans sendiri dapat diartikan sebagai ilmu dan aktivitas terkait deteksi,
           Dengan adanya kasus kematian anak di   penilaian, pencegahan, pemahaman terkait efek samping obat dan permasalahan
           Gambia, Penyebab kasus GGAPA pada   lain dalam penggunaan suatu obat. Kiprah BPOM dalam farmakovigilans sebenarnya
           anak-anak di Indonesia ini kemudian   sudah berlangsung sejak lama, namun masyarakat luas baru mengenalnya setelah
           diduga berhubungan dengan adanya   BPOM mengumumkan peresmian sebagai Pusat Farmakovigilans/Monitoring Efek
           sediaan sirop yang tercemar etilen glikol/  Samping Obat (MESO) Nasional pada tahun 2018.
           dietilen glikol (EG/DEG) melebihi ambang   Secara umum, sepak terjang program farmakovigilans di Indonesia cukup terjal

      22

                    Vol. 5/No. 1/2023
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29