Page 21 - MaPOM Vol.5/No.1/2023
P. 21

berpotensi merugikan industri dalam   Penerapan Peraturan Pemasukan   keamanan, khasiat/manfaat, dan
            negeri, terutama pelaku UMKM      Barang ke Wilayah Indonesia      mutunya ke dalam wilayah Indonesia.
            yang seharusnya terus didorong      Pembatasan untuk barang yang      Tujuan lainnya termasuk untuk
            untuk memajukan bisnisnya         akan diekspor atau diimpor sebenarnya   mendorong peningkatan kemandirian
            sebagai penggerak perekonomian    bukan merupakan hal yang baru. Sejak   dan daya saing industri farmasi
            Indonesia. Belum lagi dengan adanya   2015, pemerintah sudah mengatur   dalam negeri, sebagaimana yang
            penyelundupan pakaian bekas dari luar   soal larangan dan pembatasan (lartas)   diinstruksikan Presiden RI melalui
            negeri yang kemudian dijual secara   barang yang keluar-masuk di wilayah   Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016
            ilegal. Dan aktivitas ini tentunya tidak   Indonesia. Tujuannya tidak lain adalah   tentang Percepatan Pengembangan
            sejalan dengan program yang tengah   untuk melindungi kestabilan dan   Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.
            diusung Pemerintah saat ini, yaitu   keamanan kepentingan nasional.   Seperti yang diketahui, ketergantungan
            Gerakan Nasional Bangga Buatan    Identifikasi dan filterisasi barang yang   impor bahan baku oleh industri obat
            Indonesia (Gernas BBI).           dikenai lartas dilakukan menggunakan   dan makanan dalam negeri terbilang
               Gernas BBI merupakan Gerakan   Harmonised System Codes (HS Code)   tinggi. Adanya aturan yang membatasi
            yang digagas langsung oleh Presiden   sebagai parameter klasifikasi yang   pemasukan barang ini mau tidak
            RI, Joko Widodo pada tahun 2021.   berlaku secara internasional. Ketentuan   mau turut mendorong industri obat
            Kemunculan gerakan ini dipicu oleh   ini kemudian diadopsi dan diatur lebih   dan makanan dalam negeri untuk
            niatan Pemerintah untuk kembali   rinci oleh kementerian/lembaga dengan   mengupayakan keberlangsungan
            menggerakkan roda perekonomian    menyesuaikan kebutuhan komoditi   usahanya melalui kemandirian proses
            rakyat yang sempat tiarap sebagai   yang diaturnya.                produksi, termasuk dalam rangka
            imbas dari kehadiran pandemi        Obat dan makanan tertentu secara   memenuhi ketersediaan kebutuhan
            COVID-19 sejak 2020 lalu, yaitu   jelas juga disebutkan sebagai komoditi   produk obat dan makanan di dalam
            dengan mendorong kebanggaan       dilarang impor dalam Peraturan Menteri   negeri.
            masyarakat dalam memajukan usaha   Perdagangan RI Nomor 40 Tahun      Di triwulan awal tahun 2023,
            dalam negeri dan menjadikan produk   2022. BPOM sendiri sudah mengatur   BPOM baru saja menyosialisasikan
            lokal sebagai tuan rumah di negeri   pengawasan pemasukan obat dan   beberapa standar dan regulasi terkait
            sendiri. Implementasi Gernas BBI tidak   makanan, termasuk bahan obat dan   hal ini. Pertama adalah Peraturan
            hanya terbatas untuk satu jenis produk,   makanan sejak 2017. Fokus utama   BPOM Nomor 26 Tahun 2022 tentang
            namun juga mencakup hampir seluruh   BPOM dalam hal ini adalah untuk   Pengawasan Pemasukan Bahan
            komoditi konsumsi masyarakat, tidak   melindungi masyarakat dari pemasukan   Obat dan Makanan ke Dalam Wilayah
            terkecuali produk-produk kesehatan,   obat dan makanan, termasuk bahan   Indonesia. Kedua adalah Peraturan
            seperti obat dan makanan.         obat dan makanan, yang tidak terjamin   BPOM Nomor 27 Tahun 2022 tentang

                                                                                                                 19

                                                                                         Vol. 5/No. 1/2023
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26