Page 26 - MaPOM Vol.5/No.1/2023
P. 26

Ruang Belajar






                       LONCATAN PENGAWASAN UNTUK MELINDUNGI MASYARAKAT

                       MELALUI REGULASI PERIKLANAN
                                                                                             Penulis  :  Mia Permawati
                                                                                             Editor   :  Eka Rosmalasari
             Tagline “Jamu cespleng” dan “Suplemen kesehatan   dalam beriklan perlu dilakukan secara bertanggung jawab. Harapan
             pelangsing instan” tidak asing terdengar maupun   konsumen yang melakukan pengobatan sendiri (swamedikasi)
             terpampang di berbagai media iklan produk obat   dengan membeli produk OT atau SK yang semula ingin sehat
             tradisional (OT) dan suplemen kesehatan (SK). Tidak   akan tinggal menjadi angan-angan karena bisa saja produk
             dipungkiri, penggunaan tagline berlebihan dan   yang dikonsumsi membahayakan kesehatannya. Iklan, sebagai
             menyesatkan menjadi daya tarik tersendiri bagi   informasi pertama yang diperoleh konsumen sebelum memilih dan
             konsumen untuk membeli suatu produk secara tidak   menggunakan produk, harus memenuhi unsur objektif dan tidak
             rasional. Dorongan inovasi dan kreativitas pelaku usaha   menyesatkan.

                                                                       engawasan iklan saat ini menghadapi tantangan
                                                                       yang sangat dinamis karena transformasi digital
                                                                       yang berpusat pada media digital termasuk
                                                                Pdi dalamnya bermunculan media online baru
                                                                 seperti media sosial belanja, telemedicine dll. yang
                                                                 diiringi dengan kemudahan dalam penggunaan fitur-fitur
                                                                 dalam melakukan promosi produk. Faktor lain yang turut
                                                                 berperan dalam meningkatnya tantangan pengawasan
                                                                 iklan yaitu digital health literacy yang masih rendah,
                                                                 persepsi pelaku usaha membuat iklan bombastis,
                                                                 berita hoaks di aplikasi bertukar pesan, pelanggaran
                                                                 promosi di platform global atau situs internasional, dan
                                                                 pelanggaran di media online.
                                                                   Hal ini senada dengan hasil pengawasan iklan OT
                                                                 dan SK oleh BPOM pada data berikut.























              Berdasarkan data tersebut, jumlah iklan OT dan SK   terkait ketentuan periklanan OT dan SK dalam rangka
           yang Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK) pada tahun 2022   melindungi masyarakat dari iklan yang tidak obyektif dan
           mengalami peningkatan sebesar 0,58% dan 0,78% jika   menyesatkan.
           dibandingkan tahun 2021. Tren pelanggaran iklan tertinggi   Dalam rangka meningkatkan daya saing dan
           (52%) merupakan iklan online (media internet) yang   kemandirian pelaku usaha, pemerintah melakukan berbagai
           menunjukkan data bahwa 7% pelanggaran dilakukan oleh   upaya dengan mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah
           akun perseorangan/individu (non-official).         satu kebijakan yang turut menjadi pemicu kemudahan   7,32%
              Temuan produk TMK yang masih cukup tinggi memerlukan   berusaha adalah diterbitkannya Peraturan Pemerintah
           langkah tindak lanjut BPOM. Fungsi regulatory BPOM yang   Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 2 Tahun 2022
           dinamis dihadirkan dengan memberikan pedoman/acuan   tentang Cipta Kerja. Sejalan dengan adanya reformasi


      24

                    Vol. 5/No. 1/2023
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31