Page 183 - Pola Sugesti Erickson
P. 183
Milton Erickson: Pola Sugesti dan Strategi Terapi
Menjalankan Terapi
Inilah bagian inti dari hipnoterapi. Memfokuskan perhatian subjek adalah perkara mudah;
membuat subjek kebingungan juga sepele; menidurkan subjek setelah mereka fokus atau
kebingungan juga tidak sulit-sulit amat. Yang lebih serius adalah bagaimana kita
memanfaatkan trance dan berbagai fenomena hipnotik yang bisa dibangkitkan dalam
kondisi tersebut. Di situ pembelajaran berlangsung—jika kita menyepakati Erickson
bahwa hipnosis adalah pembelajaran—dalam cara yang paling sesuai dengan
individualitas pasien. Erickson selalu memanfaatkan respons pasiennya dengan
memberikan umpan balik terhadap apa pun bentuk respons itu secara positif.
Sesungguhnya ia memang selalu memberi respons positif pada apa saja. Bahkan
pada kejadian-kejadian tidak terduga yang terjadi selama induki trance atau selama trance
berlangsung. Suara jalanan di luaran sana, suara kendaraan, derit pintu ruangan, dan
sebagainya, ia manfaatkan semua untuk memperdalam trance. Atau untuk membuat
pasien tidak memperhatikan itu semua dan hanya semakin fokus pada “pengalaman
menyenangkan” yang sedang dialami subjeknya.
Dalam pendekatan utilisasinya, Erickson nyaris tidak pernah menerapkan sugesti-
sugesti normatif, yang menganggap bahwa pasien adalah makhluk penurut dalam
keadaan trance. Ia selalu melakukan pendekatan yang bisa memenuhi kebutuhan pribadi
seseorang, termasuk ketika kebutuhan orang itu adalah untuk membuktikan bahwa
hipnosis tak bisa diterapkan kepadanya.
Ini teknik yang sangat ampuh, sebab ketika pasien mendapatkan apa yang
dibutuhkannya, di level bawah sadar ia akan nyaman bekerjasama dengan terapis,
meskipun secara sadar ia mungkin menampilkan resistensi. Dalam kasus “Si Pantat
Beku” (di halaman 180) nanti anda bisa melihat bagaimana Erickson melayani
pandangan irasional pasiennya dan menjalankan terapi dengan memberi ruang seluas-
luasnya pada keyakinan irasional pasien tersebut.
183