Page 184 - Pola Sugesti Erickson
P. 184

Milton Erickson: Pola Sugesti dan Strategi Terapi




                       Dengan cara itu pula ia melindungi pasien, dan itulah salah satu prinsip utama dalam

                   terapi, yakni perlunya melindungi pasien. Pasien datang pada kepada anda, sebagai
                   terapis, dengan harapan anda bisa membantunya mengatasi masalah, dan bukan

                   menyerahkan diri sepenuhnya kepada anda. ia ingin mendapatkan apa yang menjadi
                   tujuan terapetiknya dan tetap menikmati proses tersebut tanpa menjadi waswas mengenai

                   hal-hal yang punya kemungkinan melukai harga dirinya. Ia datang bukan melulu karena
                   anda seorang terapis, tetapi juga karena ia ingin menaruh kepercayaan kepada anda.

                   Sikap resisten yang kadang dimunculkan oleh pasien yang datang kepada anda bisa jadi

                   adalah benteng pertahanan yang melindungi harga dirinya. Jika anda bisa menerima sikap
                   resisten yang ia perlihatkan, dan tahu cara mengapresiasi sikap tersebut, pasien anda akan

                   bisa merasakan penerimaan itu dan dari situ anda bisa berharap akan tercipta kedekatan

                   hubungan (rapport) antara anda dengan pasien anda. Dan pada akhirnya anda bisa
                   memastikan bahwa tujuan terapetik adalah suatu kebutuhan bersama, anda dan pasien

                   anda.
                       Bagaimanapun, orang masih menyimpan sejumlah kekhawatiran pada hipnosis, dan

                   datang untuk menemui terapis adalah sebuah keputusan sulit, jauh lebih sulit
                   dibandingkan jika anda memutuskan pergi ke dokter karena nyeri lambung, atau ke

                   tukang urut karena terkilir. Masalah-masalah psikologis seringkali tidak dianggap sebagai

                   masalah, begitu juga kemurungan terus-menerus, atau pola-pola perilaku yang tidak
                   produktif, atau tidak tahu apa yang harus dilakukan, atau frustrasi karena hubungan

                   memburuk antara suami dan istri, atau stres, fobia, dan depresi, dan sebagainya. Untuk
                   masalah-masalah fisik, orang akan cepat mengambil tindakan jika keadaannya

                   memungkinkan; ini sangat berbeda dengan apa yang dilakukan orang terhadap masalah-
                   masalah yang berkaitan dengan emosi dan pikiran, yang seringkali menjadi landasan bagi

                   berkembangnya sejumlah ketidaknyamanan fisik. Emosi negatif adalah alasan kenapa

                   seseorang tidak sanggup bugar dan mencapai performa yang mungkin ia capai.
                   Keterbatasan cara berpikir atau pandangan dunia seseorang, sesuatu yang dikembangkan

                   melalui pengalaman hidup bertahun-tahun, adalah sumber utama yang menyebabkan

                   orang itu tidak bisa berfungsi optimum.



                                                                                                      184
   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189