Page 188 - Pola Sugesti Erickson
P. 188
Milton Erickson: Pola Sugesti dan Strategi Terapi
Pendekatan Utilisasi
Pendekatan utilisasi bertumpu terutama pada pandangan bahwa tidak ada orang yang
memiliki masalah yang sama betul. Setiap pribadi adalah unik, setiap masalah adalah
unik, dan karena itu setiap pendekatan adalah unik juga. Beberapa prinsip yang bekerja
pada satu pasien mungkin bisa diterapkan pada pasien lain tetapi tidak harus dengan
teknik yang sama.
Pasien baru yang mengeluhkan masalah yang serupa dengan pasien terdahulu
sesungguhnya tidak pernah benar-benar sama masalahnya karena ia bukan pasien yang
sama. Masing-masing orang memiliki kebutuhan yang berbeda sesuai dengan
individualitas mereka. Tugas terapis adalah mengidentifikasi kebutuhan itu dan
mengubah perilaku mereka agar pasien mendapatkan apa yang dibutuhkan.
Ada banyak terapis yang mencoba menggeneralisasi pasien-pasiennya. Ada terapis
yang mencoba memaksakan pasiennya dengan model terapi yang mereka gunakan.
Kenapa ini? Mungkin karena mereka merasa bahwa teknik yang mereka gunakan sudah
memadai untuk semua hal. Mungkin karena kekeliruan anggapan bahwa pasien dalam
keadaan trance adalah makhluk tanpa perlindungan yang bisa diberi sugesti apa saja dan
selalu penurut untuk menjalankan segala perintah. Mungkin semata-mata karena mereka
malas dan tidak berusaha menjadi lebih kreatif.
Tentu saja penting bagi anda mematangkan teknik-teknik tertentu dalam pelatihan.
Anda akan siap menggunakan teknik-teknik tersebut ketika dibutuhkan. Namun lebih
penting adalah menyadari bahwa fleksibilitas dibutuhkan untuk menghadapi keunikan
masing-masing orang.
Dalam tulisannya tahun 1952, Erickson sudah menyampaikan pernyataan yang
menyebut penerapan teknik baku sebagai “temuan paling absurd” dalam hipnosis. Ia
menyebut contoh absurd ini pada ide merekam dan memasarkan skrip hipnosis. Tetapi
sampai sekarang, lebih setengah abad kemudian, orang-orang toh tetap melakukan hal
yang menurutnya absurd itu. Anda akan banyak menjumpai rekaman-rekaman skrip yang
dipasarkan untuk tujuan-tujuan spesifik: membangkitkan potensi diri, mewujudkan
puncak performa, mendapatkan ketenteraman batin, berhenti merokok, dan sebagainya.
188