Page 211 - Pola Sugesti Erickson
P. 211
Milton Erickson: Pola Sugesti dan Strategi Terapi
menjalankan fungsi tertentu yang terpisah dan otonom dari program-program lain.
Dengan kata lain, pikiran anda menjalankan disosiasi.
Kemampuan untuk melakukan disosiasi (pemisahan) itulah yang memungkinkan
anda mengerjakan beberapa hal sekaligus. Anda bisa mengepel lantai dan sekaligus
mendengarkan radio. Anda bisa menyeterika dan pada saat yang sama menikmati
tayangan televisi. Anda bisa menyopir mobil sambil merencanakan apa yang akan anda
lakukan besok pagi. Karena program-program itu bekerja terpisah dan otonom satu sama
lain, anda tidak harus berpikir atau mencurahkan perhatian tentang apa saja yang harus
anda lakukan saat mengepel lantai. Anda bisa melakukannya secara otomatis sembari
menjalankan program lain.
Komputer bisa tersendat atau hang ketika anda menjalankan program terlalu banyak
pada satu kesempatan. Begitupun pikiran bisa menjadi hang ketika orang menjalankan
program terlalu banyak pada satu kesempatan. Kita punya istilah “terlalu banyak pikiran”
untuk orang-orang yang kehilangan fokus atau tampak linglung.
Karena itu, untuk selalu bekerja sempurna, anda perlu menjalankan program yang
tepat untuk menghadapi situasi apa pun dalam kehidupan anda. Persoalannya, apa yang
disebut program yang tepat?
Setiap orang menginstalkan program-program ke dalam pikirannya sepanjang
perjalanan hidup. Ketika anda menghadapi situasi keseharian, anda memberlakukan
perintah tertentu dalam pikiran anda yang memungkinkan anda menghadapi situasi
keseharian anda dengan tindakan yang memadai. Banyak program telah terinstal ke
dalam pikiran anda dan dengan itu semua anda menjalani kehidupan anda. Dan program-
program ini masih akan terus bertambah, sebab setiap kali menghadapi situasi baru,
pikiran anda akan menciptakan prosedur baru pada saat itu juga untuk memudahkan anda
berhadapan dengan situasi tersebut. Prosedur baru ini mungkin anda ciptakan dengan
mengkopi elemen-elemen dari prosedur lama, atau sama sekali baru. Program baru ini
bisa tepat bisa melenceng.
Ambil contoh bagaimana seorang anak mengembangkan keengganan terhadap
pelajaran matematika. Di kelas satu sampai empat SD, ia mungkin baik-baik saja. Mulai
211