Page 37 - Pola Sugesti Erickson
P. 37

Milton Erickson: Pola Sugesti dan Strategi Terapi




                   itu ia bisa kembali ke ruangan dan melakukan hal yang lebih baik dibandingkan apa yang

                   biasa dilakukan oleh suaminya.”
                       “Dan apa cara yang lebih baik itu?”

                       “Aku menyarankan perempuan itu keluar menikmati bunga-bunga. Mereka, bunga-
                   bunga di halaman itu, adalah bagian dari dirinya. Ia yang menanam, merawat, dan

                   menumbuhkan mereka. Ia bisa benar-benar menikmati bunga-bunga itu dan memetik
                   beberapa kuntum.”

                       Maka, anda tahu, dalam kasus di atas Erickson menjalankan terapinya dengan

                   strategi yang akan membuat perempuan itu tidak sekadar bisa membalas perlakuan
                   suaminya demi menyamakan skor. Melalui pendekatan tak-langsung yang ia terapkan,

                   Erickson justru menggeser isunya bukan lagi pada pertarungan suami-istri yang sejauh ini

                   menyebabkan perempuan itu mengembangkan simptomnya, tetapi bagaimana kliennya
                   bisa menikmati bunga-bunga yang ia rawat dengan penuh kesungguhan. Dalam hal ini

                   keberhasilan perempuan itu membuat suaminya bertekuk lutut hanya ia tempatkan
                   sebagai hasil sampingan dari situasi keseluruhan. Dan situasi keseluruhan itu adalah si

                   perempuan keluar untuk menikmati bunga-bunga, menikmati apa yang ia cintai,
                   menikmati kehidupannya. Dan selanjutnya ia bisa kembali ke ruangan dengan beberapa

                   kuntum bunga di tangan dan menempatkan bunga-bunga itu dalam vas, dan itu sebuah

                   tindakan yang bisa memberikan kepuasan total kepadanya.
                       Ini cara yang berbeda sekali dibandingkan apa yang biasa dilakukan oleh suaminya.

                   Lelaki itu membuat istrinya terpuruk dalam perdebatan dengan keluar ruangan, yang
                   memberi kesan bahwa ia tak peduli pada apa pun yang diucapkan oleh istrinya, dan

                   masuk lagi dengan mulut tetap terkunci untuk mengakhiri perdebatan. Sementara itu sang
                   istri membuat suaminya tak berdaya dengan keluar ruangan. Lalu ia kembali lagi dengan

                   bunga-bunga yang kemudian ia rangkai di dalam vas. Ini sungguh cara kembali yang

                   berbeda. Dan itu membuat suaminya lebih terpuruk lagi. Istrinya tak sekadar masuk lagi
                   untuk mengakhir perdebatan, tetapi ia kembali ke ruangan dan memperindah ruangan

                   mereka dengan bunga-bunga kesukaannya.






                                                                                                       37
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42