Page 35 - Pola Sugesti Erickson
P. 35

Milton Erickson: Pola Sugesti dan Strategi Terapi




                       Ia banyak akal dan dengan itu ia bisa mengajarkan kepada klien-kliennya bagaimana

                   cara mengatasi situasi yang menekan dan membalikkan keadaan. Salah satu teknik yang
                   ia ajarkan adalah kecakapan untuk—secara sengaja—melakukan kesalahpahaman (the art

                   of misunderstanding). Hal ini ia sampaikan dalam percakapan di tahun 1957 dengan Jay
                   Haley, seorang hipnotis yang ketika itu melakukan penelitian psikoterapi dan sekaligus

                   ingin banyak belajar dari Erickson tentang bagaimana ia menangani pasien-pasiennya.
                       Salah satu diskusi mereka adalah tentang seorang istri yang mengembangkan

                   simptom “kehilangan suara” ketika hubungannya dengan suami ia rasakan sangat

                   menekan. Riwayat singkat hubungan suami-istri itu sebagai berikut:
                       Setiap kali perempuan itu berdebat dengan suaminya, si suami selalu akan

                   meninggalkan ruangan di tengah-tengah perdebatan, kembali lagi beberapa waktu

                   kemudian, dan berbicara seolah-olah tidak terjadi apa-apa di antara mereka. Hal ini
                   menyebabkan perempuan itu merasa bahwa apa pun yang dikatakannya, itu semua tak

                   akan bisa mengubah keadaan. Suaminya akan selalu begitu dan lelaki itu memenangi
                   pertempuran dengan cara seperti itu, sementara perempuan itu hanya bisa menyimpan

                   kedongkolan karena merasa semua ucapannya sia-sia. Maka, jelas di sini bahwa tujuan
                   bawah sadar dari simptom “kehilangan suara” yang dikembangkan oleh perempuan itu

                   adalah untuk mengalahkan suaminya dengan cara yang tidak bisa diprotes atau dilawan

                   oleh suaminya.
                       “Ini salah satu kasus yang kutangani dan aku ingin tahu bagaimana sekiranya kau

                   yang harus menanganinya,” kata Jay Haley.
                        “Aku akan memberitahu perempuan itu bagaimana caranya bertindak tolol,” kata

                   Erickson, “yakni dengan menyampaikan hal-hal yang tidak tepat. Dengan kata lain, aku
                   akan mengajarkannya the art of misunderstanding.”

                       “Oya? The art of misunderstanding?”

                       “Contohnya begini, aku sedang berjalan tergesa-gesa di lorong kampus menuju
                   ruang kelas dan menabrak seseorang di lorong itu. Orang itu mengatakan, ‘Brengsek!

                   Jalan pecicilan nggak pakai mata!’ dan aku berhenti sebentar, melihat arlojiku, dan

                   mengatakan, ‘Jam dua seperempat.’ Setelah itu terus melanjutkan jalan. Apa yang bisa



                                                                                                       35
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40