Page 40 - Pola Sugesti Erickson
P. 40

Milton Erickson: Pola Sugesti dan Strategi Terapi




                       Anda tahu, perempuan itu mengikuti apa yang dikatakan Erickson dengan

                   meningkatkan berat badannya, dan ia merasa sangat kepayahan ketika berat badannya
                   sudah mencapai 100 kilogram. Ia memohon kepada Erickson agar sudah boleh

                   menurunkan berat badannya karena ia merasa sangat tersiksa. Erickson tidak
                   mengizinkannya dan perempuan itu terus tersiksa meningkatkan berat badannya, dan

                   setiap pertambahan ia kembali memohon agar diizinkan menurunkan berat badannya.
                   Sampai ia benar-benar tidak tahan ketika berat badannya mencapai 104 kilogram.

                   “Sekarang, aku sungguh memohon agar boleh menurunkan berat badanku,” kata

                   perempuan itu. “Hanya kurang satu kilo lagi dan aku tidak tahan lagi.”
                       “Kau hanya akan menurunkan berat badanmu ketika sudah mencapai 105 kilogram,”

                   kata Erickson.

                       Dan ketika berat 105 kilogram itu tercapai, perempuan itu merasa sangat lega karena
                   pada saat itu ia boleh menurunkan berat badannya. Akhirnya ia berhasil menurunkan

                   berat badannya sampai ke titik 63 kilogram dan terus mempertahankannya.
                       Dalam kasus ini, Erickson melihat pola perempuan itu dalam menurunkan berat

                   badan adalah turun dan kemudian naik. Erickson membalikkan pola itu menjadi naik dan
                   kemudian turun. Perempuan itu ingin mendapatkan berat badan yang ideal baginya, tetapi

                   ia selalu kembali lagi ke berat badannya semula pada saat ia berhasil menurunkannya.

                   Erickson melihat bahwa bagaimanapun berat 90 kilogram masih tertahankan oleh
                   perempuan itu. Maka ia menaikkan berat badan perempuan itu ke tingkat yang ia tidak

                   mungkin sanggup menahannya dan perempuan itu begitu tersiksa ketika harus memikul
                   beban tubuhnya 105 kilogram. Dan dorongan untuk menurunkannya menemukan alasan

                   yang kuat ketika ia semakin kepayahan. Di puncak siksaannya, yakni ketika beratnya
                   sudah mencapai 104 kg, ia masih harus menuntaskan pekerjaannya untuk menjadikannya

                   105 kg. Pada saat itulah, pada titik di mana ia merasa nyaris tidak sanggup lagi memikul

                   berat tubuhnya, ia tak menyia-nyiakan peluang yang ia dapatkan untuk menurunkan berat
                   badannya. Dan ketika ia mencapai berat badan yang diinginkannya, ia tahu bahwa ia

                   tidak ingin lagi menaikkannya.






                                                                                                       40
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45