Page 71 - Pola Sugesti Erickson
P. 71

Milton Erickson: Pola Sugesti dan Strategi Terapi




                       Berkaitan dengan guncangan, kita akan melihat dalam hipnosis bagaimana sebuah

                   kejutan disodorkan untuk mengguncangkan kerangka mental pasien sehingga
                   keyakinannya terlumpuhkan. Tentu saja anda tidak harus meledakkan sesuatu di ruang

                   praktek, atau mengolok-olok pasien, atau membentak-bentaknya agar ia terguncang.
                   Anda akan membuatnya kapok.

                       Yang anda lakukan, dengan sugesti, adalah menyodorkan sesuatu yang
                   mengguncang dan memunculkan celah kosong dalam kesadaran mereka. Dengan itulah

                   kita membuka kemungkinan bagi momen kreatif. Dalam percakapan sehari-hari, anda

                   tahu, seseorang bisa memerah wajahnya begitu saja ketika proses emosional bawah sadar
                   disinggungkan padanya. Jika ia tidak memerah mukanya dalam momen seperti itu, kita

                   bisa merangsang kemunculannya dengan bertanya simpel saja, “Kenapa mukamu

                   merah?” Pertanyaan ini—sebagai bentuk sugesti tak langsung yang dijalankan pada
                   momen ketika kerangka mental pendengarnya sedang goyah—akan serta merta

                   mendorong berlangsungnya proses otonom untuk mengikuti sugesti tersebut dengan
                   mudah.

                       Jika orang memiliki masalah karena keterkungkungan sikap mentalnya, maka akan
                   bermanfaat jika untuk sementara waktu kita melumpuhkan keterkungkungan itu dengan

                   bentuk-bentuk guncangan psikologis atau sesuatu yang memberinya kejutan. Orang itu

                   bisa memeriksa ulang situasi mereka melalui proses pencarian bawah sadar yang bekerja
                   otomatis dalam diri mereka. Jika tidak ada jawaban yang memuaskan, terapis bisa

                   menambahkan sugesti sebagai perangsang selama berlangsungnya celah kekosongan
                   sesaat itu, dengan harapan mereka bisa memunculkan respons terapetik.

                       Guncangan sesaat bisa dimunculkan dalam percakapan terapetik dengan menyisipkan
                   kata-kata yang mengguncangkan, konsep tabu, dan emosi. Kata-kata seperti seks,

                   rahasia, dan bisikan akan sesaat merenggut perhatian, dan pendengar menjadi lebih

                   reseptif. Jeda sejenak setelah guncangan memberi kesempatan bagi berlangsungnya
                   pencarian bawah sadar. Ia bisa diikuti dengan penguatan atau sugesti yang tepat.


                        Kehidupan seks anda





                                                                                                       71
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76