Page 73 - Pola Sugesti Erickson
P. 73

Milton Erickson: Pola Sugesti dan Strategi Terapi




                   psikoterapi, yang terpenting bukanlah kata-kata terapis, melainkan proses yang

                   berlangsung dalam diri pasien itu sendiri. Kata-kata terapis hanya berfungsi sebagai
                   stimulus yang mendorong serangkaian asosiasi personal dalam diri pasien. Dan, asosiasi-

                   asosiasi pasien itulah yang berfungsi sebagai kendaraan utama bagi proses penyembuhan.
                   Proses itu bisa berantakan jika terapis tanpa sadar membangkitkan implikasi buruk

                   kepada pasien, tetapi akan sangat bermanfaat jika kata-kata terapis membawa implikasi
                   yang membangkitkan potensi laten konstruktif pada si pasien.

                       Dalam percakapan sehari-hari atau dalam terapi, problem terbesar komunikasi adalah

                   ketika kata-kata tanpa disadari membawa implikasi buruk. Sekarang kita akan melihat
                   bagaimana kita bisa memanfaatkan implikasi psikologis secara ideal untuk

                   membangkitkan dan memfasilitasi kreativitas pasien sendiri.

                       Pada tingkatan yang paling simpel, implikasi dibentuk dengan frase jika... maka....

                       · Jika kau duduk maka kau bisa masuk ke dalam trance.

                       · Sekarang, jika kau tidak menyilangkan kaki dan bisa menempatkan
                          tanganmu dengan nyaman di paha, maka kau akan siap memasuki trance.


                       Pasien yang mengikuti sugesti-sugesti semacam itu dengan benar-benar duduk,
                   membuka kaki yang menyilang, dan meletakkan tangannya di paha bisa diharapkan ia

                   juga menerima, mungkin tanpa terlalu menyadari, implikasi bahwa ia akan masuk ke

                   keadaan trance.
                       Lalu, anda bisa bertanya: Apa manfaat implikasi semacam ini? Idealnya, implikasi

                   semacam ini memangkas kesadaran dan secara otomatis membangkitkan proses bawah
                   sadar yang dikehendaki. Ia memfasilitasi trance dalam cara di mana pikiran sadar tidak

                   mungkin bisa mewujudkannya karena ia tidak tahu caranya. Kita bisa mempersiapkan
                   diri untuk tidur, tetapi pikiran sadar tidak bisa mewujudkannya. Jadi, jika kita memberi

                   perintah kepada seorang pasien yang naif, “Duduk di kursi itu dan masuklah ke dalam

                   trance,” ia bisa jadi akan duduk sembari mempertanyakan dengan sopan, “Namun aku
                   tidak bisa masuk ke dalam trance, dan aku takut aku tidak tahu caranya.”







                                                                                                       73
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78