Page 166 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 166
d. Dekrit Presiden Kembali Ke Undang-Undang Dasar 1945
Dalam suasana demikian Presiden Soekarno pada tanggal 25 April 1959
menyampaikan amanat kepada Konstituante yang memuat anjuran Kepala
Negara dan Pemerintahan untuk kembali ke Undang-Undang Dasar 1945.
Amanat Presiden tersebut diperdebatkan dalam Konstituante dan akhirnya
diputuskan untuk melakukan pemungutan suara. 97
Tidak diketahui dengan jelas kapan tepatnya Presiden Sukarno menerima
usul AD untuk kembali ke UUD 1945. Seperti yang sudah diketahui bahwa ketika
usulan itu diajukan Nasution untuk pertama kalinya di depan Dewan Nasional
pada bulan Agustus 1958, Sukarno tidak memberi jawaban positif. Kemungkinan
besar ia tidak merasa sanggup menanggung beban tanggung jawab Presiden
menurut UUD 1945 atau takut kalau ia tidak sanggup menjamin stabilitas dan
mengendalikan peran Angkatan Darat. 98
Pada tanggal 4 Juli 1959. Soekarno memanggil ketiga kepala Staf
Angkatan Perang, termasuk Nasution sebagai KSAD. Kemudian pada siangnya
Soekarno memanggil PM Juanda, Nasution, serta Roestan Abdulgani. Soekarno
menganggap kehadiran mereka penting bagi ide untuk kembali ke UUD 1945.
Dalam pertemuan itu. Soekarno menyatakan akan “mengumumkan dan
membuat keputusan yang maha penting esok hari”. 99
Pada tanggal 5 Juli 1959 pagi Soekarno bertemu dengan kabinet inti. Dan
sorenya di hadapan ribuan massa, yang sekali lagi dikumpulkan atas “inisiatif”
Nasution. presiden Soekarno menyampaikan sebuah pidato, dimana pidatonya
ternyata adalah Dekrit Presiden untuk kembali ke UUD 1945.
97 Sudharmono. Op.Cit. h. 69
98 Nasution,. Op.Cit. h. 300
99 Ibid, hh. 123-124
Sejarah Nasional Indonesia VI 162