Page 163 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 163

tersebut. Menteri pertahanan Burhanuddin mengeluarkan pengumuman bahwa
            penyelesaian itu dibagi dua persoalan yang masing-masing terpisah, yaitu:
                  1.  Masalah  yang terjadi di Pangkalan  Halim diselesaikan oleh Jaksa
                      Tentara Agung.

                  2.  Penyempurnaan AURI dalam arti yang luas ditugaskan kepada Mayor
                      Jenderal  A.H.  Nasution.  GKS  diberi  kebebasan  untuk  membentuk
                      panitia khusus untuk keperluan tersebut. 90


                  2)   Bentuk Kebijakan Dan Langkah Militer Dalam Mengatasi

            Ketidak Stabilan Negara
                  a.   Bangkitnya AD Sebagai Kekuatan Politik Utama Dalam Negara
                  Setelah  peristiwa  17  Oktober  1952  Angkatan  Darat  mulai  mengadakan

            intervensi sesudah berlakukanya hukum darurat perang pada tahun 1957, dan
            kemudian memainkan peran utama dalm politik nasional yang menghasilkan
            dekrit Sukarno untuk kembali ke UUD 1945. Perkembangan penting dalam AD dari
            tahun 1957 hingga Juli 1956 yang menjadikan AD sebagai kekuatan pendorong,

            sehingga paham  tersebut  berhasil  mengalahkan  pemikiran  mengenai  Negara
            Konstitusional yang tengah diusahkan perwujudannya oleh Konstituante.
                                                                                   91

                  b.   Gerakan Lubis

                  Gerakan  ini  dimulai  dengan  langkah  Kolonel  Zulkifi  Lubis,  Deputi  Staf
            Angkatan Darat, untuk melancarkan operasi pembersihan untuk memberantas
            korupsi  dalam pemerintahan.  Dalam  gerakannya Lubis  menangkap  beberapa
            pejabat  tinggi.  Tetapi  ketika  Roeslan  Abdulgani,  menteri  luar  negeri,  akan

            ditangkap  terjadi  perpecahan  di  dalam  AD  karena  Nasution  turun  tangan
            mencegah penangkapan karena atas permohonan Menteri Ali Sastroamidjojo.
            Kemudian  dari kegagalan ini  Lubis  menuduh  mereka melindungi  Korupsi.
            Kemudian setelah itu dalam waktu dua bulan Lubis melancarkan usaha kudeta

            militer 11 Oktober 1956. Sembilan batalion AD bergerak dari markasnya di Cirebon
            dan Tasikmalaya menuju Jakarta namun gagal karena dicegat oleh pasukan AD
            Mayor Wiranatakusumah di Bogor. Kemudian pada tanggal 16 November 1956
            melakukan percobaan  kudeta dengan  mengirim satuan  Siliwangi  dan  RPKAD

            90   Poesponegoro dan Notosusanto. Op.Cit. h.343
            91   Nasution. Op.Cit. hh. 287-288

                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            159
   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168