Page 452 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 452
Barat secara militer. Langkah – langkah pelaksanaan operasi mandala adalah
sebagai berikut:
1. Fase infiltrasi, memasukkan 10 kompi ke sekitar sasaran tertentu untuk
menciptakan daerah bebas de facto.
2. Fase eksploitasi, mengadakan serangan terbuka terhadap induk militer
lawan dan menduduki semua pos pertahanan musuh yang penting
3. Fase konsilidasi, menegakkan kekuasaan RI secara mutlak di seluruh
Irian Barat. Dalam rangka pembebasan Irian Barat, di susun suatu
rencana serangan terbuka sebagai suatu operasi penentuan yang
diberi nama operasi Jayawijaya.
Beberapa hari setelah pembentukan Komando Mandala pembebasan
Irian Barat, terjadi pertempuran antara satuan kapal ALRI melawan armada
kapal perang Belanda di sekitar wilayah perairan Irian Barat. Tiga buah kapal
Motor Torpedo Boat (MTB) milik Indonesia yang tergabung dalam kesatuan
patroli cepat (Fast Patrol Unit) terdiri dari RI Macan Tutul, RI Harimau, dan RI
Macan Kumbang. Ketiga kapal tersebut terdapat pejabat-pejabat tinggi Markas
Besar Angkatan Laut (MBAL) yang bermaksud meninjau lebih dekat medan laut
terdepan di daerah perbatasan Trikora untuk penyusunan rencana-rencana
operasi selanjutnya.
Pada tanggal 15 Januari 1962 jam 21.15 waktu I (zone time), di angkasa
terlihat dua buah pesawat terbang di ketinggian 3000 kaki melintasi formasi
ALRI. Radar kapal MTB juga menangkap tanda-tanda dua kapal yang bergerak
cepat kearah MTB pada jarak tujuh mil. Kedua kapal tersebut ternyata
merupakan dua kapal perusak milik Belanda dan langsung melakukan tembakan
kearah MTB-MTB tersebut, perang laut tidak terhindarkan, dalam pertempuran
tersebut KRI Macan Tutul tenggelam dengan Komodor Yos Sudarso, Kapten
Wiratno, dan beberapa awak lainnya. Sebelum KRI Macan Tutul tenggelam,
melalui radio telepon Komodor Yos Sudarso sempat mengomandokan combat
message: “kobarkan terus semangat pertempuran”. Dalam pertempuran yang
tidak seimbang tersebut telah gugur Komodor Yos Sudarso, Kapten Wiratno, dan
beberapa awak kapal KRI Macan Tutul.
Penambahan unsur kekuatan Belanda di wilayah Irian Barat berkembang
dengan pesatnya, sejalan dengan semakin tegasnya tuntutan Indonesia untuk
Sejarah Nasional Indonesia VI 448