Page 106 - Nanda Amalia - Hukum Perikatan
P. 106

(1)  ”Kontrak  tidak  boleh  berisikan  sesuatu  yang  bertentangan
                        dengan  kesusilaan  serta  perikemanusiaan  bagi  sahnya  suatu
                        perjanjian,  yang  merupakan  upaya  untuk  melindungi
                        kepentingan   pihak   yang   lemah”.   Untuk   melindungi
                        kepentingan  pihak  yang  lemah,  mengenai  perjanjian  standar
                        perlu diadakan peraturan standar.
                     (2)  Selain  itu,  dalam  kontrak  juga  harus  dicantumkan  ketentuan
                        bahwa  ”semua  perjanjian  harus  dilaksanakan  dengan  itikad
                        baik”.
              3.  Praktek dan Yurisprudensi.
              4.  Tentang Syarat Sah Perjanjian adalah tetap memperhatikan ketentuan
                 Pasal  1320  KUH  Perdata  yaitu  :  a)  adanya  kecakapan  melakukan
                 perbuatan  hukum,  b)  adanya  kesepakatan  antara  para  pihak  (tanpa
                 paksaa,  khilaf  maupun  penipuan,  c)  adanya  objek  tertentu  dalam
                 perjanjian dan d) objek perjanjian tersebut haruslah halal dengan tidak
                 melanggar ketentuan perundang-undangan, ketertiban umum maupun
                 kesusilaan.
              5.  Tentang Itikad Baik, yang mana disini diartikan sebagai kejujuran pada
                 waktu menyusun perjanjian.
              6.  Tentang eksekusi riil.
              7.  Tentang  Perjanjian  khusus  yang  perlu  diatur  seperti  :  a)  Jual  beli,  b)
                 Tukar  menukar,  c)  Sewa  Menyewa,  d)  Sewa  Beli,  e)  Pengangkutan,  f)
                 Perjanjian melakukan pekerjaan, g) Persekutuan, h) Hibah, i) Penitipan
                 barang,  j)  Pinjam  pakai,  k)  Pinjam  meminjam,  l)  Perjanjian  untung-
                 untungan,  m)  pemberian  kuasa,  n)  penanggungan  hutang,  o)
                 perdamaian.
                 Di samping itu juga dipertimbangkan adanya pengaturan atas perjanjian
                 baru  yang  mlai  berkembang  dalam  praktek  tapi  belum  ada
                 pengaturannya dalam undang-undang.
              8.  Tentang Sumber-sumber Perikatan. Di sini tidak hanya memperhatikan
                 bahwa perjanjian sebagai sumber perikatan, tetapi juga memperhatikan
                 sumber  perikatan  lainnya  yaitu  :  Perbuatan  melawan  hukum,
                 pengurusan kepentingan orang lain tanpa kuasa, dan pembayaran tak
                 terutang.
              9.  Tentang  Daluarsa,  pengaturan  terhadapnya  sebaiknya  dalam  Bagian
                 Hukum  Perikatan,  dikarenakan  adanya  menyebabkan  hapusnya
                 perikatan.


                                                                          84
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111