Page 108 - Nanda Amalia - Hukum Perikatan
P. 108

mempertahankan  sifat  internasionalnya  (keasliannya),  namun  diterapkan
              dalam  suasana  hukum  nasional.  Sebaliknya  menurut  teori  incorporation,
              perjanjian  internasional  itu  harus  lebih  dahulu  di  inkorporasi  ke  dalam
              hukum nasional baru dapat diterapkan dan menjadi hukum nasional. Teori
              ini mendasarkan ajarannya pada aliran dualisme, yaitu hukum nasional dan
              hukum internasional merupakan dua sistem hukum yang berbeda.


          C.  Standart Contract : Implementasi dan Konsekwensi Yuridisnya.
              Berkaitan  dengan  pembangunan  Indonesia  dengan  tujuan  untuk
              mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia,
              maka  berbagai  macam  kegiatan  transaksi  di  bidang  keuangan  dan
              perdagangan pun makin berkembang, baik dalam wilayah domesik maupun
              internasional. Dalam kondisi demikian, dimana frekwensi transaksi semakin
              tinggi,  maka  dengan  sendirinya  frekwensi  pembuatan  kontrak  atau
              perjanjian juga akan semakin tinggi. Dengan demikian para pelaku transaksi
              ini  akan  berfikir  untuk  dapat  digunakannya  suatu  bentuk  kontrak  yang
              efektif  dan  efisien.  Sebagai  gambarannya  adalah  transaksi  di  bidang
              perbankan, akan menjadi suatu hal yang sangat memboroskan apabila Bank
              melakukan  perlakuan  yang  berbeda  antara  satu  nasabah  dengan  nasabah
              lainnya dalam satu keadaan perjanjian/kontrak kredit/pinjaman.

              Penggunaan perjanjian/kontrak yang sedemikian inilah yang disebut dengan
              ”Perjanjian Standar (Standart Contract)”, dikenal juga sebagai kontrak baku.
              Dalam kelahirannya di Indonesia, standart contract berkembang dari hukum
              kontrak  internasional  (sejak  revolusi  industri),  namun  demikian
              keberadaannya di Indonesia adalah dibenarkan dengan mendasarkan pada
              pemberlakuan  asas  kebebasan  berkontrak,  walaupun  dalam  praktek
              pelaksanaannya,  standart  contract  kadangkala  tidak  dapat  memberikan
              kepuasan yang sempurna bagi salah satu pihak dalam perjanjian.

              Karakteristik  dari  perjanjian  standar  ini  sendiri    (Syahmin  AK,  2006:  141)
              adalah :
              1.  Isi kontrak telah ditetapkan secara tertulis dalam bentuk formulir yang
                 digandakan;
              2.  Penggandaan  kontrak  dimaksudkan  untuk  melayani  permintaan  para
                 konsumen yang berfrekuensi tinggi (sering, banyak ataupun massal);


                                                                          86
   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113