Page 102 - Nanda Amalia - Hukum Perikatan
P. 102
pemanfaatanya hanya dapat sebatas yang dibolehkan dalam
syariat Islam).
Keberadaan peminjam disyaratkan haruslah orang yang cakap bertindak
(berhak). Sedangkan terhadap objek nya atau barang yang dipinjamkan
haruslah memenuhi persyaratan bahwa :
a. barang tersebut adalah barang yang bermanfaat;
b. barang tersebut tidak menjadi musnah akibat dari
pemanfaatan/pemakaiannya.
Kewajiban peminjam terhadap barang pinjaman ini adalah untuk
menjaga dan memelihara barang tersebut serta mengembalikannya
sesuai dengan perjanjian, dan jika terjadi kerusakan terhadap barang
pinjaman tersebut, wajib untuk diganti.
Kepustakaan:
1. Abdul Ghofur Anshori, 2006, “Pokok-pokok Hukum Perjanjian Islam di
Indonesia”, Citra Media, Jogjakarta.
2. Suhrawardi K. Lubis, 2000, “Hukum Ekonomi Islam”, Sinar Grafika, Jakarta.
Latihan Soal & Tugas:
1. Bagaimanakah konsep perjanjian dalam hukum Islam, sertakan dasar
hukumnya!
2. Asas-asas apa sajakah yang dikenal dalam hukum perjanjian Islam dan
bagaimanakah penerapannya dalam praktek!
3. Bagaimanakah cara berakhirnya perjanjian dalam hukum Islam, bandingkan
dengan berakhirnya perjanjian berdasarkan ketentuan Pasal 1381 KUH
Perdata!
4. Berikan deskripsi singkat saudara tentang salah satu jenis/macam perjanjian
yang dikenal dalam hukum Islam (misal Perjanjian Asuransi, Perjanjian Bagi
Hasil, Gadai).
80

