Page 97 - Nanda Amalia - Hukum Perikatan
P. 97

al’ahdu  yang  diartikan  sebagai  perjanjian.  Perjanjian  di  sini  diartikan
              sebagai  suatu  pernyataan  dari  seseorang  untuk  mengerjakan  atau  untuk
              tidak  mengerjakan  sesuatu,  dan  tidak  ada  sangkut  pautnya  dengan
              kemauan pihak lain.

              Perjanjian sendiri dalam Al – Quran dinyatakan dalam:
              1)  Surat Al – Maidah ayat 1, “Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah
                  janji-janji.  Hewan  ternak  dihalalkan  bagimu,  kecuali  yang  akan
                  disebutkan kepadmu, dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu
                  sedang berihram (haji atau umrah)). Sesungguhnya Allah menetapkan
                  hukum sesua dengan yang dikehendaki”.
                  (Janji  di  sini  dimaknai  sebagai  janji  setia  hamba  kepada  Allah  dan
                  perjanjian yang dibuat oleh manusia dalam pergaulan sesamanya).
              2)  Surat An-Nahl ayat 91, “dan tepatilah janji dengan Allah apabila kamu
                  berjanji  dan  janganlah  kamu  melanggar  sumpah  setelah  diikrarkan,
                  sedangkan  kamu  telah  menjadikan  Allah  sebagai  saksimu  (terhadap
                  sumpahmu  itu).  Sesungguhnya  Allah  mengetahui  apa  yang  kamu
                  perbuat”.
              3)  Surat  Al-Isra’  ayat  34,  “dan  janganlah  kamu  mendekati  harta  anak
                  yatim,  kecuali  dengan  cara  yang  lebih  baik  (bermanfaat)  sampai  dia
                  dewasa,  dan  penuhilah  janji,  karena  janji  itu  pasti  diminta
                  pertanggungjawabannya”.
              4)  Surat Ali Imran ayat 76, “sebenarnya barang siapa yang menepati janji
                  dan  bertakwa,  maka  sungguh,  Allah  mencintai  orang-orang  yang
                  bertakwa”.

                  Berdasarkan  dalil-dalil  sebagaimana  yang  dinyatakan  dalam  Al-Quran
                  Al-Kariim  tersebut  maka  rumusan  akad  adalah  mensyaratkan  suatu
                  perjanjian harus merupakan perjanjian yang dibuat oleh kedua belah
                  pihak yang bertujuan saling mengikatkan diri tentang perbuatan yang
                  akan dilakukan dalam suatu hal yang khusus setelah akad secara efektif
                  mulai  diberlakukan.  Akad  diwujudkan  dalam  Ijab  dan  Qabul  yang
                  menunjukkan  adanya  kesukarelaan  secara  timbal  balik  terhadap
                  perikatan  yang  dilakukan  oleh  kedua  belah  pihak  yang  harus  sesuai
                  dengan kehendak syariat Islam.



                                                                          75
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102