Page 10 - Cara Menjadi Pengusaha
P. 10

keberanian mengambil risiko. Kita tidak seharusnya takut membuat kesalahan, dan kita
                   tidak  seharusnya  takut  untuk  gagal.  Saya  yakin,  dengan  begitu  kita  akan  lebih  punya

                   keberanian membuka usaha.
                          Bahkan, menurut Robert Kiyosaki, penulis best seller “Rich Dad Poor Dad”, agar

                   kita  bisa  menjadi  pengusaha,  maka  kita  harus  punya  mimpi.  Kita  harus  punya  tekad
                   besar, kemauan untuk belajar, dan punya kemampuan menggunakan dengan benar aset
                   kita yang tak lain merupakan pemberian Tuhan.

                          Itu  sebabnya,  mengapa  banyak  orang  di  sekitar  kita  yang  tidak  tertarik  untuk
                   memiliki bisnis sendiri. Jawabannya, dapat disimpulkan dalam satu kata: Resiko. Yah,
                   takut menghadapi risiko. Sehingga, mental dan emosi kita hanya ingin aman-aman saja.

                          Oleh karena itu, kenapa kita tidak mau mencoba menjadi pengusaha. Kalau kita
                   punya  mimpi  dan  tekad  besal,  saya  berkeyakinan,  kita  bisa  menjadi  entrepreneur.
                   Apalagi, kalau kita mau merubah mental dan emosi kita yang selama ini inginnya selalu

                   menjadi karyawan. Mental dan emosi untuk selalu aman menerima gaji, seharusnya kita
                   ubah menjadi mental dan emosi untuk bisa memberi gaji. Anda berani mencoba?


                   Mimpi Jadi Investor
                          Menjadi investor, berarti uang bekerja untuk kita.

                          Menjadi karyawan (employee), bisnis sendiri (self-employed), menjadi pengusaha
                   (bussines owner), dan sekaligus sebagai investor, itu memang bisa saja menjadi pekerjaan

                   kita.  contohnya,  dokter.  selain  dia  sudah  tercatat  sebagai  pegawai  negeri  atau  sebagai
                   karyawan, dia pada saat praktek di rumah atau di tempat prakteknya, maka sang dokter
                   itu sudah mengelola bisnis sendiri.

                          Nah,  apabila,  dokter  itu  punya  klinik  atau  laboratorium,  maka  dia  sebagai
                   layaknya pengusaha. Sedangkan, kalau dia membeli aset dalam bentuk real estate atau
                   rumah, atau membeli saham, atau ikut sirkah, maka dokter tersebut sebagai investor atau

                   penanam modal. Tapi yang jelas, jika kita ingin mendapatkan kekayaan atau aset untuk
                   masa  depan,  saya  kira,  lebih  pas  atau  cocok  kalau  kita  bisa  menjadi  pengusaha  atau
                   investor. Biasanya, kalau kita sudah menjadi pengusaha, maka tidak sulit untuk menjadi

                   investor.
                          Kalau  kita  sebagai  karyawan,  maka  kita  bekerja  untuk  orang  lain.  sementara,

                   kalau kita mengelola bisnis sendiri, maka kita bekerja untuk diri kita sendiri, sehingga
                   kalau kita libur tentu tidak akan dapat duit. Karena apa? Itu karena, dengan mengelola
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15