Page 11 - Cara Menjadi Pengusaha
P. 11
bisnis sendiri kita bekerja belum menggunakan sistem. Sehingga, tanpa kita terlibat
langsung dalam bisnis itu, maka bisnis tidak bisa jalan.
Jika kita sebagai pengusaha, maka orang bekerja untuk kita. Artinya, kita sudah
menggunakan sistem. Katakanlah, kalau kita sebagai pengusaha sedang cuti atau libur
satu tahun, bahkan waktunya cukup lama sekalipun, maka bisnis itu tetap jalan. Bahkan,
tak menutup kemungkinan bisnis kita justru lebih maju. Dan, saya kerap kali melihat,
bahwa mereka yang sekarang telah menjadi pengusaha, bisa juga sekaligus sebagai
investor. Kalau kita sebagai pengusaha kecil yang kesemuanya dari yang kecil sampai
yang besar kita urus sendiri, maka begitu kita libur, uangnya juga libur.
Jika kita sebagai karyawan di perusahaan yang memberikan gaji besar, dan kita
bisa menabung, maka setelah pensiun kita bisa jadi investor. Kalau kita sebagai karyawan
dengan penghasilan pas-pasan, itu bisa dengan memulai usaha atau bisnis kecil-kecilan
atau mengelola bisnis sendiri yang masih kecil. Oleh karena itu, saya berpendapat kalau
sekarang ini posisi kita sebagai karyawan, maka kita sebaiknya berusaha keras,
bagaimana bisa punya bisnis sendiri. Setelah bisnis itu jalan, maka bagaimana kita
berusaha mengembangkan sistem, dimana bisnis kita menjadi besar. Sampai akhirnya
kita bisa menjadi pengusaha.
Dan, setelah itu bukan hal yang tak mungkin, kalau kemudian kita bisa menjadi
investor. Menjadi investor berarti uang bekerja untuk kita. Maka, kalau kita mau kaya,
mestinya tidak cukup kita menjadi karyawan atau sekedar punya bisnis kecil-kecilan,
sebaiknya kita harus berani menjadi pengusaha atau investor, sekalipun untuk menuju ke
arah sana bukan hal yang mudah. Tak sedikit tantangan yang harus kita hadapi. Tapi
yakinlah, dengan kita memiliki jiwa entrepreneur, mimpi jadi investor akan menjadi
kenyataan.
Gagal Kuliah, Jadilah Entrepreneur
Mulailah berwirausaha justru di saat kita tidak punya apa-apa.
Waktu kuliah dulu saya punya teman yang pandai dan memiliki wawasan dunia
bisnis yang lumayan. Ide-ide rencana usaha yang muncul dari pemikirannya sangat
cemerlang. Selalu saja, ide-ide itu adalah ide bisnis yang menarik, prospeltif, dan
berpeluang besar untuk digarap. Semua teman kuliah berdecak kagum dengan lontaran
ide-idenya.
Tetapi ide-ide itu tinggal ide saja. Sampai hari ini belum ada satu pun bisnis yang
pernah dijalankannya. Malahan, terakhir saya ketemu dia, berstatus karyawan sebuah