Page 12 - Cara Menjadi Pengusaha
P. 12

perusahaan  publik  di  Jakarta.  Dia  memang  terlalu  pandai  untuk  merencanakan  sebuah
                   usaha sekaligus terlalu takut untuk memulai.

                          Ada  juga  mahasiswa  yang  pernah  datang  pada  saya.  Dia  menyatakan  ingin
                   berwirasusaha, kemudian dia mengatakan, bahwa dirinya belum punya modal dan tidak

                   begitu pandai. Saya katakan pada dia: “Kebetulan!” Kemudian saya katakan lagi: “Jangan
                   takut, karena modal utama untuk memulai bisnis adalah keberanian.”
                          Mengapa saya katakan seperti itu? Sebab, biasanya kalau terlalu pinter itu malah

                   terlalu  berhitung.  Orang  yang  tahu  banyak  hal,  maka  dia  akan  tahu  banyak  risiko  dan
                   halangan di depannya. Hal itu menurut saya justru akan menciutkan nyalinya.
                          Saya  malah  pernah  bilang  pada  seorang  sarjana  yang  ingin  berwirausaha.  Saya

                   katakan: “Sekarang, abaikan ijazahmu. Buatlah dirimu seolah-olah tidak punya apa-apa,
                   kecuali semangat dan keinginan yang kuat.”
                          Saya  teruskan:  “Mulailah  berwirausaha  justru  pada  saat  Anda  tidak  punya  apa-

                   apa. Saat Anda merasa tertekan. Saat  Anda tidak dapat berbuat apa-apa dengan ijazah
                   Anda.  Saat  Anda  kebingungan  karena  harus  bayar  kredit  rumah.  Atau  pada  saat  Anda

                   merasa terhina.”
                          Memang  nasehat  saya  ini  agak  berbeda  dengan  kebanyakan  orang.  Biasanya
                   orang menyarankan, kalau mau usaha sebaiknya mengumpulkan modal dulu, kemudian

                   cari  tempat  dan  seterusnya.  Tetapi,  banyak  orang  sukses  sebagai  wirausahawan  justru
                   dimulai dari sebaliknya, hanya punya semangat dan tidak punya apa-apa. Kondisi yang

                   ada  memaksa  mereka  harus  “bermimpi”  tentang  masa  depannya,  kemudian  tertantang
                   untuk menggapainya, dan berusaha keras untuk mewujudkannya.
                          Anda  tentu  tahu  atau  paling  tidak  pernah  mendengar  nama  Steve  Jobs.

                   sebelumnya dia bukan siapa-siapa. Jobs hanyalah anak muda yang gemar bercelana jeans
                   belel  dan  berkantong  kempes.  Belakangan,  dia  membuat  Apple  Computer  di  garasi
                   rumahnya, dan mendirikan perusahaan yang masuk Fortune 500 lebih cepat dari siapapun

                   sepanjang sejarah.
                          Jobs adalah contoh orang yang berhasil dalam berwirausaha, justru bukan karena
                   kepandaiannya  di  bangku  kuliah.  Tapi,  karena  ia  memiliki  keberanian  dan  keyakinan

                   akan  usaha  yang  digelutinya.  Dia  mampu  bertindak  merealisasi  gagasannya  dengan
                   meninggalkan lingkungan kuliah dan teman-temannya yang suka berhura-hura.

                          Tapi, saya tidak menyarankan Anda untuk mengabaikan pendidikan. Hanya saja,
                   saya ingin mengatakan, bahwa untuk menjadi wirausahawan terlebih dahulu dibutuhkan
                   keberanian  memulai  (bertindak),  untuk  memanfaatkan  peluang  bisnis  yang  ada.  Hal
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17