Page 301 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid I
P. 301

Tempat penyimpanan: keropak; asal:
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   salinan dari lontar milik I Goesti
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Poetoe Djlantik Anak Agoeng Negara
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Boeleleng; keadaan: baik; ukuran: 50,5
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   cm x 3,7 cm; ruang tulisan: 41 cm x 3,2
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   cm; tebal: 18 lembar; jumlah halaman:
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   36 halaman; jumlah baris per halaman:
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   4 baris; aksara: Bali; cara penulisan:
                                     RINGKASAN ISI BABAD                                                                                                                                                                                                                                                                                           digurat dari kiri ke kanan; bahan: daun
                                     Babad ini menceritakan mengenai kaum Ksatria Pungakan yang asal-  pamit meninggalkan puri. Ia kembali ke Lebih, dan menikah dengan                                                                                                          46.                                                               lontar; bahasa: Kawi; bentuk teks:
                                     usulnya berasal dari Dalem di masa yang lalu. Diceritakan ada jelmaan   sepupunya yang berasal dari Tgal Besar, bernama Ni Desa Hayu Nyoman                                                                                                                                                                   prosa; subjek: babad; umur: 87 tahun.
                                     yang sangat sakti, berwujud buas dan bertaring tajam. Perilakunya seperti   Rai. Setelah menikah kemudian mereka mempunyai putra yang sangat                                                                                                                                                                  Keterangan lain: pada lembar 1 recto
                                     Danawa yang rakus, bodoh, dan senang menghina. Selain itu, babad ini   tampan bernama Pungakan Putu Gde Timbul yang kemudian tinggal di                                                                BABAD RATU TABANAN VA/5/850                                                                            sisi kiri terdapat penanggalan Masehi
                                     juga menceritakan mengenai seseorang yang melayani raja Dewa Natha di   Lebih.                                                                                                                                                                                                                                [10-10-1932], pada sisi kanan terdapat
                                     Gianyar. Setelah beberapa lama mengabdi di Puri Gianyar, ia pun memohon                                                                                                                                                                                                                                       tulisan dengan huruf Latin yang ditulis
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   dengan pensil “Babad Ratu Tabanan
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   toeroenan dari lontarnja I Goesti
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Poetoe Djlantik, Anak Agoeng Negara
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Boeleleng, ditoeroen oleh I Goesti
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Bagoes Djlantik, Singaradja”.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Pengarang/penyalin: I Goesti Bagoes
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Djlantik



















                 290                 KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA                                                                                                                                                                                                                      KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA         291
   296   297   298   299   300   301   302   303   304   305   306