Page 350 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid I
P. 350
Tempat penyimpanan: kropak; asal:
salinan; keadaan: baik; ukuran: 50,6
cm x 3,6 cm; ruang tulisan: 43 cm x 3,2
cm; tebal: 3 lembar; jumlah halaman:
6 halaman (2 halaman kosong); jumlah
baris per halaman: 1v sampai 2r 4 baris
RINGKASAN ISI BABAD per lembar, 2v 1 baris per lembar;
Babad ini menceritakan tentang riwayat keluarga Pande Tusan. Leluhur dari I Gusti Ngurah Kapandean menurunkan I Tusan, I Tatasan dan I Putih Dol. aksara: Bali; cara penulisan: digurat
Pande Tusan adalah Mpu Suntiwana. Mpu Suntiwana menurunkan Mpu Ketiganya bermukim di Bali menjadi mpu. Mpu Tusan dan Mpu Tatasan di 54. dari kiri ke kanan; bahan: daun lontar;
Brahma Wirya. Mpu Brahma Wirya menurunkan Mpu Kaleng. Mpu Kaleng Desa Tonja, Mpu Putih Dol di Desa Budaga, kini masuk wilayah kabupaten bahasa: Kawi; bentuk teks: prosa;
menurunkan Mpu Suguna. Klungkung. Di desa ini keturunan mereka berkembang menjadi ahli subjek: babad.
Mpu Suguna menurunkan Prabu Langgia (Raja Madura) dan Mpu pande (seni-kerajinan pandai kuningan) yang termasyur membuat genta BABAD WIT KSATRIYA DALEM VA/1/694 Keterangan lain: di sisi kanan halaman
Lalumbang. Mpu Lalumbang Madura menurunkan I Gusti Ngurah dan peralatan ritual lainnya. Desa Budaga dikenal sebagai pusat kerajinan depan terdapat tulisan huruf Latin
Kapandean. Prabu Langgia (Raja Madura) dan Mpu Lalumbang bermukim kuningan sampai kini. ditulis dengan pensil: “Babad wit
di Pulau Madura, termasuk I Gusti Ngurah Kapandean. kṣatriya dalĕm, toeroenan dari lontar
kepoenjaan I Goesti Poetoe Djlantik
Anak Agoeng Boeleleng ditoeroen olih
I Goesti Njoman Soebali [Singaradja]”.
Pengarang/penyalin: I Goesti Njoman
Soebali
338 KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA 339