Page 355 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid I
P. 355

Tempat penyimpanan: keropak; asal:
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   salinan; keadaan: baik; ukuran: 50,5
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   cm x 3,6 cm; ruang tulisan: 41,3 cm
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   x 3,3 cm; tebal: 5 lembar; jumlah
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   halaman: 10 halaman; jumlah baris per
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   halaman: 4 baris; aksara: Bali; cara
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   penulisan: digurat dari kiri ke kanan;
                                     RINGKASAN ISI BABAD                                                                                                                                                                                                                                                                                           bahan: daun lontar; bahasa: Kawi;
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   bentuk teks: prosa; subjek: Babad; usia:
                                     Babad ini menceritakan tentang garis keturunan Raja Koripan yang sangat   itulah penyerahan wilayah oleh Raja Koripan kepada seluruh anak-anaknya.                                                                                                                                                            87 tahun.
                                     dijunjung di Majapahit oleh para menteri, terutama oleh para adipati hingga   Baginda Raja telah mangkat, beliau pun menuju ke surga utama. Kematian
                                     pasukan. Walaupun banyak terjadi keributan di kerajaan tersebut, Sri   dari Baginda Raja menyebabkan terjadinya kekosongan pemerintahan                                                                                                     55.                                                               Keterangan lain: pada lembar 1r sisi
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   kiri terdapat penanggalan Masehi
                                     Koripan tetap memerintah sebagai raja dalam waktu yang panjang. Beliau   di Majapahit. Kemudian kekacauan terjadi karena disebabkan oleh keris
                                     memiliki tiga anak laki-laki dan seorang perempuan. Sang sulung diberikan   pusaka yang bernama Si Jangkung dan tombak pusaka yang bernama                                                                                                                                                                    [20-10-1932], pada sisi kanan terdapat
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   tulisan dengan huruf Latin yang
                                     tempat di Madura dengan membawa pusaka Ki Lumpung Sajurang.       Si Holang Guguh dipindahkan dari kerajaan di Gelgel. Kerajaan Gelgel                                                                     BABAD YAWI NGUNI VA/5/780
                                     Putra keduanya diberikan tempat di daratan Jawa yakni berkedudukan   kembali teratur setelah aturan pada masa lampau kembali diikuti sehingga                                                                                                                                                                 ditulis dengan pensil “Babad Jawi
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Nguni, toeroenan dari lontarnja I
                                     di Majalekan. Putra bungsu diberikan kedudukan di Bali. Semua pusaka   tidak ada yang melanggar undang-undang, mengingat akan kedudukan baik
                                     yang sangat berharga telah dibawa ke Bali. Anak yang perempuan    para menteri serta bangsawan terutama kaum brahmana, serta bhujangga                                                                                                                                                                        Goesti Poetoe Djlantik, Anak Agoeng
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Negara Boeleleng, ditoeroen oleh I
                                     berkedudukan di Sumbawa, membawa pusaka Sangsangan Danta. Seperti   buddha.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Gde Ngembak. Br. Dangin-peken
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   [Singaradja]”.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Pengarang/penyalin: I Gde Ngembak

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Kolofon: <4v> puput sinurat∙ riŋ rahinā,
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   śa, wage, wara tambir, °i śaka warṣa.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   1853. kasurat:hantuk °i gḍe ṅĕmbak∙,
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   riŋ bañjar daṅin pkĕn∙, buleleŋ.
















                 344                 KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA                                                                                                                                                                                                                      KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA         345
   350   351   352   353   354   355   356   357   358   359   360