Page 56 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid I
P. 56
Tempat penyimpanan: keropak 63; asal
naskah: salinan lontar milik Ida Bagus
Dalang dari Bandjarangkan; keadaan
naskah: baik; ukuran naskah: 50,5 cm
x 3,7 cm; ruang tulisan: 42,2 cm x 3,3
RINGKASAN ISI BABAD cm; tebal naskah: 17 lembar; jumlah
halaman: 34 halaman (1 halaman
Babad ini menceritakan tentang garis keturunan dari Ki Pucangan rakyat jelata memberontak menyatakan peperangan terhadap Ki Tegeh kosong); jumlah baris per halaman:
yang sesungguhnya adalah keturunan dari Arya Tabanan. Diceritakan Kori. Pemberontakan tersebut telah membuat suatu kekacauan sehingga 1v sampai 16v 4 baris, 17r 1 baris, 17v
Ki Pucangan berkunjung dan bertapa di pegunugan Utara. Pada Masa rakyat-rakyat Ki Tegeh Kori kewalahan menghadapi perang tersebut dan kosong; aksara: Bali; cara penulisan:
pertapaannya beliau mendapatkan pawisik agar pergi ke wilayah kerajaan meminta bantuan kepada pihak Mengwi yakni Lurah Agung. Setelah digurat dari kiri ke kanan; bahan
Badung. Beliau akhirnya menuju ke sebuah desa di wilayah Badung yang mengalami kekalahan, Ki Tegeh Kori beserta pasukannya meninggalkan 5. naskah: daun lontar; bahasa: Kawi;
dikuasai oleh Arya Tegeh Kori. Di desa tersebut Ki Pucangan bertemu wilayah kekuasaan dan mengungsi di wilayah Mengwi. Rakyat Badung bentuk teks: prosa; subjek: babad; umur
dengan salah satu gadis desa dan menikahinya. Dari pernikahan tersebut, pasca pemberontakan tersebut akhirnya tunduk terhadap Ki Pucangan dan naskah: 79 tahun.
beliau mempunyai tiga orang anak yakni dua orang laki-laki dan seorang adiknya. Ki Pucangan memiliki pengaruh yang besar dan mampu menarik BABAD BANDESA MANIK MAS VA/2102/13
perempuan. Anak paling sulung laki-laki, gemar bermain tulup. Adiknya hati masyarakat Badung, karena tingkah lakunya yang sangat sabar serta Keterangan lain: pada halaman 1r
yang laki-laki, lihai bermain cemeti serta bermain cecepetan. Keduanya keramahannya kepada rakya. Selain itu, Ki Pucangan merupakan abdi setia bagian kiri terdapat kode No V a
masih muda, dan kemampuan mereka memainkan cemeti, serta serta Ida Dalem di Kerajaan Klungkung. Kisah lain dalam babad ini menceritakan 2102/13. //babad∙ bandesa manik mās∙.
keahlian mereka dalam bermain tulup tidak ada yang dapat menandingi. tentang putri Ki Tegeh Kori yang dijadikan istri oleh Lurah Agung dan Lp. 1-17. Druwen gĕdoŋ kirtya. Di
Pada saat itu sebagai seorang raja, Arya Tegeh Kori telah melanggar aturan menurunkan seorang putra bernama Kyayi Bongan. bagian kanan terdapat keterangan:
hukum. Hal tersebut menyebabkan Ki Pucangan dan adiknya beserta para “Babad Bandesa Manik Mās.
Turunan lontarnja Ida Bagus Dalang,
Bandjarangkan (Klk.). diturun di
Gedung Kirtya oleh I Kt. Badung. Di
pojok kanan atas terdapat penanggalan
7-11-1940.
44 KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA 45