Page 55 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid I
P. 55

Tempat penyimpanan: keropak 63; asal
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   naskah: salinan lontar milik Ida Bagus
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Dalang dari Bandjarangkan; keadaan
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   naskah: baik; ukuran naskah: 50,5 cm
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   x 3,7 cm; ruang tulisan: 42,2 cm x 3,3
                                     RINGKASAN ISI BABAD                                                                                                                                                                                                                                                                                           cm; tebal naskah: 17 lembar; jumlah
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   halaman: 34 halaman (1 halaman
                                     Babad ini menceritakan tentang garis keturunan dari Ki Pucangan   rakyat jelata memberontak menyatakan peperangan terhadap Ki Tegeh                                                                                                                                                                           kosong); jumlah baris per halaman:
                                     yang sesungguhnya adalah keturunan dari Arya Tabanan. Diceritakan   Kori. Pemberontakan tersebut telah membuat suatu kekacauan sehingga                                                                                                                                                                       1v sampai 16v 4 baris, 17r 1 baris, 17v
                                     Ki Pucangan berkunjung dan bertapa di pegunugan Utara. Pada Masa   rakyat-rakyat Ki Tegeh Kori kewalahan menghadapi perang tersebut dan                                                                                                                                                                       kosong; aksara: Bali; cara penulisan:
                                     pertapaannya beliau mendapatkan pawisik agar pergi ke wilayah kerajaan   meminta bantuan kepada pihak Mengwi yakni Lurah Agung. Setelah                                                                                                                                                                       digurat dari kiri ke kanan; bahan
                                     Badung. Beliau akhirnya menuju ke sebuah desa di wilayah Badung yang   mengalami kekalahan, Ki Tegeh Kori beserta pasukannya meninggalkan                                                                                                    5.                                                               naskah: daun lontar; bahasa: Kawi;
                                     dikuasai oleh Arya Tegeh Kori. Di desa tersebut Ki Pucangan bertemu   wilayah kekuasaan dan mengungsi di wilayah Mengwi. Rakyat Badung                                                                                                                                                                        bentuk teks: prosa; subjek: babad; umur
                                     dengan salah satu gadis desa dan menikahinya. Dari pernikahan tersebut,   pasca pemberontakan tersebut akhirnya tunduk terhadap Ki Pucangan dan                                                                                                                                                               naskah: 79 tahun.
                                     beliau mempunyai tiga orang anak yakni dua orang laki-laki dan seorang   adiknya. Ki Pucangan memiliki pengaruh yang besar dan mampu menarik                                                 BABAD BANDESA MANIK MAS VA/2102/13
                                     perempuan. Anak paling sulung laki-laki, gemar bermain tulup. Adiknya   hati masyarakat Badung, karena tingkah lakunya yang sangat sabar serta                                                                                                                                                                Keterangan lain: pada halaman 1r
                                     yang laki-laki, lihai bermain cemeti serta bermain cecepetan. Keduanya   keramahannya kepada rakya. Selain itu, Ki Pucangan merupakan abdi setia                                                                                                                                                              bagian kiri terdapat kode No V a
                                     masih muda, dan kemampuan mereka memainkan cemeti, serta serta    Ida Dalem di Kerajaan Klungkung. Kisah lain dalam babad ini menceritakan                                                                                                                                                                    2102/13. //babad∙ bandesa manik mās∙.
                                     keahlian mereka dalam bermain tulup tidak ada yang dapat menandingi.   tentang putri Ki Tegeh Kori yang dijadikan istri oleh Lurah Agung dan                                                                                                                                                                  Lp. 1-17. Druwen gĕdoŋ kirtya. Di
                                     Pada saat itu sebagai seorang raja, Arya Tegeh Kori telah melanggar aturan   menurunkan seorang putra bernama Kyayi Bongan.                                                                                                                                                                                   bagian kanan terdapat keterangan:
                                     hukum. Hal tersebut menyebabkan Ki Pucangan dan adiknya beserta para                                                                                                                                                                                                                                          “Babad Bandesa Manik Mās.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Turunan lontarnja Ida Bagus Dalang,
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Bandjarangkan (Klk.). diturun di
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Gedung Kirtya oleh I Kt. Badung. Di
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   pojok kanan atas terdapat penanggalan
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   7-11-1940.

















                 44                  KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA                                                                                                                                                                                                                      KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA         45
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60