Page 67 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid I
P. 67
Tempat penyimpanan: kropakan, asal:
salinan dari lontar milik Desa Batoer,
RINGKASAN ISI BABAD keadaan: baik, ukuran: 50,4 cm x 3,7
Babad ini menceritakan tentang leluhur pendiri Kerajaan Bangli. Diawali Agung Jambe ingin merebut kembali kerajaan. Dewa Agung Jambe meminta cm, ruang tulisan: 41 cm x 3,4 cm,
dengan riwayat Ki Dukuh Suladri. Beliau mempunyai dua orang putri bantuan I Gusti Ngurah Sidemen di Sidemen, I Gusti Panji Sakti di Den tebal: 21 lembar, jumlah halaman: 42
yang amat anggun. Suatu hari, tiba-tiba muncul seorang anak laki-laki Bukit, dan I Gusti Jambe Pule di Badung. I Gusti Agung Maruti kemudian halaman, jumlah baris per halaman:
di padukuhan Ki Dukuh. Anak laki-laki tersebut dirawat seperti anak diserang dari berbagai arah. Terjadi pertempuran yang luar biasa di Panesan 4 baris, aksara: Bali, cara penulisan:
sendiri oleh Ki Dukuh. Setelah sekian lama, Ida Dalem mengirim utusan Aji akibat serangan dari pasukan Den Bukit, banyak korban berjatuhan. digurat dari kiri ke kanan, bahan: daun
untuk mencari putranya yang menghilang sejak kecil dan ternyata anak Peristiwa ini menyebabkan gugurnya patih Lurah Agung bernama Dukut 7. lontar, bahasa: Kawi, bentuk teks:
laki-laki yang dicari tersebut ialah anak angkat yang tinggal di padukuhan Kreta yang dibunuh oleh Ki Tamblang patih raja Den Bukit. I Gusti Agung prosa, subjek: babad, umur naskah: 87
Ki Dukuh. Mengetahui hal tersebut, Ki Dukuh terkejut dan karena Ki Maruti akhirnya dapat dikalahkan oleh pasukan koalisi dari Dewa Agung tahun.
Dukuh mempunyai dua anak yang wajahnya cantik. Salah satu putri Ki Jambe. Dewa Agung Jambe yang telah berhasil merebut kembali kerajaan BABAD BATUR VA/4/839 Keterangan lain: pada lembar 1 recto
Dukuh dipersembahkan kepada Ida Dalem, yang satunya lagi dinikahkan Gelgel memindahkan pusat kerajaan ke Klungkung. Pemindahan pusat di pojok kiri terdapat penanggalan [22-
dengan Kyai Kanca Padukuhan. Istri Dalem yang berasal dari Padukuhan kerajaan dari Gelgel ke Klungkung dilakukan bersama-sama dengan rakyat 9-1932], di sisi kanan terdapat tulisan
menurunkan seorang putri. Kyai Kanca Padukuhan menurunkan anak laki- yang masih setia. Rakyat yang turut dalam usaha pemindahan kerajaan ini dari huruf Latin yang ditulis dengan
laki yang bernama Pungakan Den Bencingah. akhirnya diberikan tempat tinggal di sekeliling kerajaan. Kerajaan yang pensil “Babad Batur, toeroenan dari
baru dijaga oleh keluarga dan keturunan Kyayi Dawuh yang bertempat
Selain itu, babad ini juga menceritakan mengenai kekacauan yang terjadi lontarnja krama desa Batoer, ditoeroen
di Kerajaan Gelgel. Kekacauan ini terjadi akibat adanya pemberontakan I tinggal di hulu tembok kerajaan di wilayah Pamregan. oleh I Goesti Bg. Djlantik, Singaradja”.
Gusti Agung Maruti kepada Dalem Dimade. Sekian lama berselang, Dewa
Pengarang/penyalin: I Goesti Bagoes
Djlantik.
56 KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA 57