Page 68 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid I
P. 68

Tempat penyimpanan: kropakan, asal:
                                                                                                                                                        salinan dari lontar milik Desa Batoer,
 RINGKASAN ISI BABAD                                                                                                                                    keadaan: baik, ukuran: 50,4 cm x 3,7
 Babad ini menceritakan tentang leluhur pendiri Kerajaan Bangli. Diawali   Agung Jambe ingin merebut kembali kerajaan. Dewa Agung Jambe meminta         cm, ruang tulisan: 41 cm x 3,4 cm,
 dengan riwayat Ki Dukuh Suladri. Beliau mempunyai dua orang putri   bantuan I Gusti Ngurah Sidemen di Sidemen, I Gusti Panji Sakti di Den              tebal: 21 lembar, jumlah halaman: 42
 yang amat anggun. Suatu hari, tiba-tiba muncul seorang anak laki-laki   Bukit, dan I Gusti Jambe Pule di Badung. I Gusti Agung Maruti kemudian         halaman, jumlah baris per halaman:
 di padukuhan Ki Dukuh. Anak laki-laki tersebut dirawat seperti anak   diserang dari berbagai arah. Terjadi pertempuran yang luar biasa di Panesan      4 baris, aksara: Bali, cara penulisan:
 sendiri oleh Ki Dukuh. Setelah sekian lama, Ida Dalem mengirim utusan   Aji akibat serangan dari pasukan Den Bukit, banyak korban berjatuhan.          digurat dari kiri ke kanan, bahan: daun
 untuk mencari putranya yang menghilang sejak kecil dan ternyata anak   Peristiwa ini menyebabkan gugurnya patih Lurah Agung bernama Dukut   7.         lontar, bahasa: Kawi, bentuk teks:
 laki-laki yang dicari tersebut ialah anak angkat yang tinggal di padukuhan   Kreta yang dibunuh oleh Ki Tamblang patih raja Den Bukit. I Gusti Agung   prosa, subjek: babad, umur naskah: 87
 Ki Dukuh. Mengetahui hal tersebut, Ki Dukuh terkejut dan karena Ki   Maruti akhirnya dapat dikalahkan oleh pasukan koalisi dari Dewa Agung             tahun.
 Dukuh mempunyai dua anak yang wajahnya cantik. Salah satu putri Ki   Jambe. Dewa Agung Jambe yang telah berhasil merebut kembali kerajaan   BABAD BATUR VA/4/839  Keterangan lain: pada lembar 1 recto
 Dukuh dipersembahkan kepada Ida Dalem, yang satunya lagi dinikahkan   Gelgel memindahkan pusat kerajaan ke Klungkung. Pemindahan pusat                 di pojok kiri terdapat penanggalan [22-
 dengan Kyai Kanca Padukuhan. Istri Dalem yang berasal dari Padukuhan   kerajaan dari Gelgel ke Klungkung dilakukan bersama-sama dengan rakyat          9-1932], di sisi kanan terdapat tulisan
 menurunkan seorang putri. Kyai Kanca Padukuhan menurunkan anak laki-  yang masih setia. Rakyat yang turut dalam usaha pemindahan kerajaan ini          dari huruf Latin yang ditulis dengan
 laki yang bernama Pungakan Den Bencingah.  akhirnya diberikan tempat tinggal di sekeliling kerajaan. Kerajaan yang                                     pensil “Babad Batur, toeroenan dari
 baru dijaga oleh keluarga dan keturunan Kyayi Dawuh yang bertempat
 Selain itu, babad ini juga menceritakan mengenai kekacauan yang terjadi                                                                                lontarnja krama desa Batoer, ditoeroen
 di Kerajaan Gelgel. Kekacauan ini terjadi akibat adanya pemberontakan I   tinggal di hulu tembok kerajaan di wilayah Pamregan.                         oleh I Goesti Bg. Djlantik, Singaradja”.
 Gusti Agung Maruti kepada Dalem Dimade. Sekian lama berselang, Dewa
                                                                                                                                                        Pengarang/penyalin: I Goesti Bagoes
                                                                                                                                                        Djlantik.





















 56  KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA                                                           KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA         57
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73