Page 74 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid I
P. 74
Tempat penyimpanan: keropak; asal:
salinan dari lontar milik I Goesti
Poetoe Djlantik, Anak Agoeng Negara
Boeleleng; keadaan: baik; ukuran
RINGKASAN ISI BABAD naskah: 50,5 cm x 3,3 cm; ruang
tulisan: 43 cm x 3,1 cm; tebal: 80
Babad ini menceritakan tentang garis keturunan I Ratu Sakti Majapahit. I Gede Putu. Diceritakan juga Ida Prabu Majapahit mengambil istri dari
Diawali dengan Ida I Ratu dari Majapahit yang mengambil istri ke Desa Betawi yang bernama Ida Dewayu Mas Malejer dan menurunkan I Gede lembar; jumlah halaman: 160 halaman;
Emas Betel bernama I Dewa Ayu Mas Arak Api. Ketika Dewa Ayu hamil Manik Pancer dan setelah dewasa diberikan kekuasaan dan menguasai I jumlah baris per halaman: 4 baris;
dan mulai mengidam, tak disadari beliau menyiksa dayang-dayangnya Pasek Trunyan. Tersebutlah kini I Ratu dari Majapahit mengambil istri ke aksara: Bali; cara penulisan: digurat
hingga meninggal. Ibunya Bhatara Guru yang bernama Ida Dewayu Mas Mas Betel yang bernama I Dewayu Tulang Nyuh dan menurunkan I Gede dari kiri ke kanan; bahan: daun lontar;
Malepud. Dengan hadirnya Bhatara Guru ke bumi ditugaskan untuk Sakti yang dilahirkan di Gunung Batukau dan adiknya Ida Bhatara Guru. I bahasa: Kawi, bentuk teks: prosa;
memberitahu para manusia agar membuat parhyangan yang bernama Ratu Sakti Majapahit juga mengambil istri ke pulau Bima yang bernama I 8. subjek: babad.
“Kamulan” (Bali: Nama parhyangan untuk pemujaan para leluhur). Dewayu Mas Idering Bwana yang menurunkan I Gede Ngrurah Cakraning Keterangan lain: Babad Blahbatoeh,
Kemudian Ida Dewayu Mas Malepud hamil ketiga kalinya, tak disadari lahir Bwana. I Ratu Sakti Majapahit juga mengambil istri ke Pulau Batak yang toeroenan dari lontarnja I Goesti
dan menghilang. Hatinya sangat gelisah, berkaul lah Dewa Ayu kepada para bernama Dewayu Mas Maningkang dan melahirkan I Gede Ngurah. BABAD BLAHBATUH VA/3/728 Poetoe Djlantik, Anak Agoeng
leluhurnya agar putranya yang lahir dan menghilang itu datang kembali. Dan istri beliau dari pulau Petingan bernama Dewayu Mas Ngonjol yang Boeleleng, ditoeroen oleh I Gusti
Setelah itu datang lah putranya dari angkasa dan diberi nama I Gede melahirkan I Gede Ngurah Londongan. I Ratu Sakti juga mengambil istri Njoman Soebali dari Poeri Singaradja.
Bhatara Indra. Selanjutnya I Dewa Ayu Mas Mageng istri dari Bhatara Indra di Meru yang bernama Dewayu Mas Betel. Beliau juga mengambil istri Pengarang/penyalin: I Goesti Njoman
mempunyai 3 orang putra. Putranya yang bernama I Gusti Pamucangan dari selat Rupek yang melahirkan I Gede Sakti dan Bhatara Guru. Istrinya Soebali
diutus mengiringi Sang Prabu pergi ke Bali dan sampailah beliau di Pura di Lase bernama I Yayu Mas Karang melahirkan I Gede Maduwe Karang. I
Empul. Diceritakan Bhatara Guru mengambil istri yang bernama Dewayu Ratu Sakti mengambil istri ke Sumbawa yang bernama Dewayu Mas Naga Kolofon: <80r> putus kaŋ hanrat, de
Mas Gagelang dan mempunyai 2 orang anak perempuan dan seorang putra dan putranya bernama I Naga Basukih. Kemudian, I Ratu Sakti mengambil saṅ hāṅriptā, riŋ dinā, bu, ka, wara
yaitu Yayu Mas Magelung, Dewayu Mas Wilis serta putranya yang bernama istri Dewayu Mas Asem dan menurunkan I Gede Masemsem. sintā, wulan riŋ karttike, suklapakṣa
riṅaṣṭami, kāla patoyan ki gusti ṅūraḥ
gde, riŋ huwus maṅkana, mukṣaḥ taŋ
paṅrupak, riŋ taman wiryya kusuma,
riŋ dinā, śa, ka, wara laṇḍĕp, tlas∙//
62 KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA 63