Page 33 - New Final HS Mutahar
P. 33
20 | Husein Mutahar dalam Lintasan Sejarah: Riwayat Sang Pandu Sejati
Presiden Nomor 121 Tahun 1961 tersebut Panitia Pembentukan
Gerakan Pramuka menjadi Panitia Lima, yang terdiri dari: Sri Sultan
Hamengkubuwono IX, Prof. Dr. Priyono, dr. Abdul Azis Saleh, Achmadi,
dan Mulyadi Joyomartono.
Azis Saleh kemudian menyiapkan konsep Surat Keputusan untuk
menggantinya. Rapat-rapat dilakukan secara maraton di kediamannya
di Jalan Borobudur. Setelah konsep itu selesai, segera dibawa ke Pejabat
Presiden, Ir. H. Djuanda, karena Presiden Sukarno tengah melakukan
lawatan ke luar negeri. Awalnya Djuanda tidak mau menandatangani surat
tersebut, namun setelah diberitahu maksudnya, ia kemudian bersedia
menghubungi Presiden Sukarno melalui telepon. Presiden mengizinkan
Pejabat Presiden menandatangani Surat Keputusan Tentang Gerakan
Pramuka tersebut, dan kemudian diumumkan dalam Berita Negara.
Priyono yang termasuk dalam rombongan muhibah bersama
Presiden Sukarno, tidak mengikuti kegiatan hingga selesai. Ia memilih
untuk pulang ke tanah air dan setibanya di Indonesia, ia memprotes Azis
Saleh, mengenai pendirian Gerakan Pramuka, namun Surat Keputusan
dengan No 238 Tahun 1961 tertanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan
Pramuka yang ditandatangani oleh Ir. H. Djuanda sebagai Pejabat
Sementara Presiden R.I telah diundangkan dalam Berita Negara.
Fenomena tersebut menunjukkan bagaimana upaya PKI untuk
“mendongkel” dan menyelewengkan nilai Pancasila dalam kepanduan.
Bagi Azis Saleh yang sejak kecil telah berkecimpung di dunia kepanduan
melihat gelagat Priyono untuk “membelokkan” arah kepanduan di
Indonesia. Melalui MPR(S), mereka mencoba memberikan arahan
kepada Pemerintah dalam membina pemuda. Pada Ketetapan MPR(S)
No. II/1960 tentang Garis-garis Besar Pola Pembangunan Semesta
Berencana Tahap Pertama tahun 1961-1969, nampak bagaimana upaya
mereka untuk memasung Kepanduan, seperti tercantum dalam Lampiran
(C) ayat 8: Kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden
Powellisme.
Seperti halnya Azis Saleh, Mutahar juga menolak rencana mereka-
mereka yang dipengaruhi oleh paham komunis. Kecintaannya pada
kepanduan telah tumbuh sejak lama. Ketika di jenjang SMA dia sudah