Page 38 - New Final HS Mutahar
P. 38

Inventarisasi Sumber Arsip Husein Mutahar: Pengabdian dan Karyanya | 25


                   untuk kemudian masuk ke kamar Sukarno mengambil kain sprei warna
                   putih sebagai tanda menyerah. Ketika itu, panglima tentara Belanda
                   meminta datang utusan dari pihak Republik Indonesia. Tibalah Husein
                   Mutahar memenuhi permintaan dan berkomunikasi dengan Bahasa
                   Belanda. Selesai perundingan, Presiden Sukarno dan Wakil Presiden
                   Mohammad Hatta diasingkan ke Bangka. Sedangkan Husein Mutahar
                   bersama staf kepresidenan ditangkap dan diangkut ke Semarang dengan
                   pesawat Dakota.

                       Mendengar berita tertangkapnya Presiden Sukarno dan Wakil
                   Presiden Mohammad Hatta, Letnan Kolonel Suharto yang bertanggung
                   jawab pada keamanan wilayah Yogyakarta dan sedang bergerilya,
                   marah karena Mutahar dianggap menyerahkan kedua tokoh kepada
                   Belanda. Akibat dari peristiwa tersebut, atas perintah Suharto supaya
                   mencari Mutahar hidup atau mati. Rupanya kabar kemarahan Suharto
                   tersebut terdengar oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Saat Sri
                   Sultan bertemu dengan Suharto dijelaskan bahwa Mutahar bertindak
                   atas perintah Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta
                   untuk mengijinkannya menyerah pada Belanda sebab saat itu situasi amat
                   genting yang bisa mengancam keselamatan tokoh-tokoh bangsa, maka
                   dari itu tidak ada kesempatan. Mendengar penjelasan Sri Sultan, Suharto
                   menjadi paham akan situasi yang berkembang. Hingga akhirnya tatkala
                   Suharto telah menjadi presiden, ia masih mengingat peristiwa itu dan
                   berkata kepada Mutahar: “dulu saya mengejar-ngejar kak Mutahar kan”.
                       Kisah lain yang diceritakan Sukari ketika pasca G30 S 1965, Husein
                   Mutahar sempat dibawa oleh Corp Polisi Militer (CPM) dan ditahan
                   pada Mei 1966 di rumah tahanan militer, jalan Budi Utomo. Peristiwa
                   itu masih teringat betul disebabkan saat yang bersamaan Sukari sedang
                   meminjam mobil Mutahar untuk membawa anaknya yang sedang sakit
                   panas ke rumah sakit. Mutahar yang bekerja di Departemen Luar Negeri
                   ditahan dengan tuduhan menyimpan dana revolusi Bung Karno atas
                   pernyataan Dr. Subandrio selaku Menteri Luar Negeri kala itu. Namun
                   peristiwa  penahanan  Mutahar  tidak  berlangsung  lama,  Juni  1966  ia
                   dibebaskan lantaran tidak terbukti menyimpan dana dimaksud.

                       Rupanya gemblengan dan  binaan di kepanduan dari seorang
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43