Page 39 - New Final HS Mutahar
P. 39
26 | Husein Mutahar dalam Lintasan Sejarah: Riwayat Sang Pandu Sejati
Mutahar membawa pengaruh positif kepada kehidupan Sukari. Sukari
sendiri adalah perwira di Angkatan Udara yang juga pernah aktif di dalam
Persatuan Kepanduan Sekolah (PKS) untuk membangun angkatan udara
kedua di olahraga penerbangan dalam rangka mempersiapkan Operasi Tri
Komando Rakyat (Trikora) tanggal 19 Mei 1962 dalam rangka merebut
Papua. Ia menuturkan, yang cukup mengherankan baginya, kisah hidup
Mutahar begitu cepat berubah. Yang terjadi sebaliknya, selepas keluar
dari tahanan, Husein Mutahar pada tahun 1966 diperbantukan pada
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Direktur Jenderal
Urusan Pemuda dan Pramuka. Tentu saja kalau bukan orang luar biasa,
tidak mungkin Suharto dengan serta merta memberikan posisi yang baik
kepada Mutahar.
Pada suatu hari di awal bulan Agustus 1968, Mutahar dipanggil
menghadap ke istana. Berdua saja di ruang kerjanya, dengan sebuah kotak
berukir di atas meja, Pak Harto memulai pembicaraan. ”Pak Mutahar kan
tahu bahwa bendera pusaka sudah cukup tua dan kondisinya semakin
rapuh. Saya ingin menggantinya agar tidak robek pada saat dikibarkan
di hari kemerdekaan nanti. Bagaimana pendapat Bapak?” Aku terdiam
beberapa saat dan mencari jawaban yang tepat. ”Pak Harto,” kataku
dengan hati-hati, ”saya tahu bendera pusaka sudah rapuh. Tapi kalau boleh
saya memberi saran, sebaiknya bendera pusaka tetap dikibarkan sekali lagi
tahun ini. Setelah itu, mau diganti dengan bendera lain terserah Bapak.”
”Mengapa harus tetap dikibarkan?” tanya Pak Harto lagi. ”Karena ini
adalah bendera Merah Putih yang pertama kali dikibarkan saat Proklamasi
Kemerdekaan. Jadi sebaiknya bendera ini dikibarkan juga pada saat
estafet kepemimpinan beralih ke tangan Bapak, selain sebagai ungkapan
rasa hormat dan terima kasih kepada para pejuang kemerdekaaan,” ujarku
menjelaskan. Tahun 1968, memang tahun pertama Pak Harto menjabat
Presiden RI setelah dilantik dalam Sidang Umum MPRS, 27 Maret 1968.
Pak Harto tersenyum dan kemudian berkata, ”Baiklah, pendapat
bapak akan saya pertimbangkan. Namun demikian saya masih mau minta
tolong kepada Pak Mutahar untuk memastikan apakah bendera yang
ada di dalam kotak ini benar-benar bendera pusaka yang asli. Saya tahu