Page 44 - New Final HS Mutahar
P. 44

Inventarisasi Sumber Arsip Husein Mutahar: Pengabdian dan Karyanya | 31


                   melanjutkan pendidikan di Sekolah Rakyat (SR) Madiun yang awalnya
                   bernama Hollandsch Inlandsche School (HIS) berubah menjadi Shikishima
                   di tahun 1942. Perubahan nama sekolah ini seiring dengan pergeseran
                   penguasa kolonial dengan masuknya pemerintahan militer Jepang di
                   Hindia Belanda. Dalam perkembangannya, pendidikan yang ditempuh
                   Nurman di sekolah Shikishima harus terhenti di kelas 2 bersamaan dengan
                   perpindahan tugas sang ayah ke Cirebon, tepatnya di Arjawinangun.
                   Kepindahan tugas sang ayah tersebut menyebabkan seluruh keluarga ikut
                   bersamanya.  Berdasarkan  penuturan  Nurman,  pada  masa  itu,  kondisi
                   kaum pribumi dalam keadaan menderita dan penuh keprihatinan.

                       Hingga akhirnya memasuki ke zaman revolusi kemerdekaan di
                   tahun 1945, ayah Nurman kala itu sudah tidak mau bekerja, akibat
                   adanya perpecahan di unsur pegawai negeri yang menjadi dua kelompok.
                   Kelompok yang pertama yaitu kelompok  cooperative (ko) yang masih
                   mau bekerjasama dengan Belanda, dan kelompok kedua yang bernama
                   kelompok  non-cooperative (non-ko) yang mempertahankan diri untuk
                   tidak lagi bekerjasama dan tunduk pada pemerintah penjajah. Pendirian
                   ayah Nurman pada kelompok non-cooperative menyebabkan dirinya tidak
                   mendapatkan  penghasilan  dari  Djawatan  Kereta  Api (DKA).  Untuk
                   menghidupi kebutuhan sehari-hari selama tidak lagi aktif di DKA, ayah
                   Nurman usaha kecil-kecilan bersama sang istri. Dalam keadaan tidak
                   menentu, sang ayah memutuskan untuk kembali bekerja di DKA di
                   bengkel kereta api Manggarai Jakarta di tahun 1948 dan menempati rumah
                   kecil (bedeng) tepatnya di perumahan Djawatan Kereta Api Manggarai.
                   Dalam kondisi demikian, semangat Nurman untuk tumbuh berkembang
                   dalam berbagai aktivitas terus terjaga terbukti saat ia beranjak memasuki
                   usia 12 tahun mulai aktif di dalam kepanduan sebagai pemula.

                       Berbicara mengenai kepanduan, bila melihat ke belakang,
                   sesungguhnya gerakan kepanduan telah berkembang sejak masa pergerakan
                   nasional. Sebelum kemerdekaan diproklamirkan pada tahun 1945, telah
                   muncul berbagai gerakan kepanduan Indonesia baik yang bernapaskan
                   kebangsaan maupun agama. Dapat disebut kelompok-kelompok pandu
                   yang ada  dalam periodisasi 1925-1942  seperti  Hizbul Wathan, Pandu
                   Anshor, Pandu Indonesia, Pandu Kesultanan, Kepanduan Asas Katolik
                   Indonesia  (KAKI),  Tri  Darma,  Kepanduan  Bangsa  Indoensia,  Sarekat
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49